Media Asuransi, JAKARTA – Nilai tukar rupiah pada perdagangan awal pekan ini diperkirakan ditransaksikan menguat seiring dengan perbaikan sentimen global.
Pengamat pasar keuangan dan komoditas, Ariston Tjendra, menjelaskan sentimen pasar keuangan global terhadap aset berisiko terlihat membaik pagi ini dengan menguatnya indeks saham Asia dan nilai tukar regional terhadap dolar AS.
|Baca juga: Nilai Tukar Rupiah Hari Ini Diperkirakan Berpotensi Melemah
Menurutnya, rupiah mungkin bisa turut menguat terhadap dolar AS dengan perbaikan sentimen tersebut. Situasi pandemi dalam negeri yang terus membaik juga mendukung penguatan rupiah.
Akan tetapi, jelasnya, mungkin penguatan tidak terlalu dalam karena pasar masih mengkhawatirkan potensi gagal bayar Evergrande dan sikap Bank Sentral AS yang akan menjalankan tapering akhir tahun ini.
“Potensi penguatan ke kisaran Rp14.200-Rp14.220, sementara resisten di kisaran Rp14.260,” katanya kepada Media Asuransi, Senin, 27 September 2021.
Pada akhir pekan lalu, nilai tukar rupiah di pasar spot ditutup terdepresiasi sebesar 0,11% ke level Rp14.257 per dolar AS. Namun demikian, untuk kurs rupiah di JISDOR Bank Indonesia (BI) tercatat menguat menjadi Rp14.250 dari posisi sebelumnya Rp14.256. (Edi)
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News