1
1

Pandemi Makin Parah, Kurangi Latte Factor dengan Cara Ini

Kemacetan di Ibu Kota saat jam pulang kantor. | Foto: Ist

Media Asuransi – Tidak ada satu orang pun yang tahu sampai kapan pandemi Covid-19 akan berlangsung. Dalam masa yang tidak pasti itu pula, ada sejumlah kondisi yang perlu kita antisipasi, misalnya penghasilan yang berkurang, namun kebutuhan hidup tetap harus dipenuhi. Agar keuangan tetap terkendali, maka tak ada cara lain selain mengerem pengeluaran gaya hidup hedon. Salah satu cara menahan laju pengeluaran gaya hidup hedon yang efektif ialah dengan mengurangi latte factor.

Apa itu latte factor?

Istilah latte factor diperkenalkan pertama kali oleh David Bach, seorang penulis dan perencana keuangan asal Amerika Serikat. Sesuai dengan namanya, latte, yang diambil dari nama jenis kopi, latte factor berarti jenis pengeluaran receh yang kalau dikumpulkan dalam sebulan atau bahkan setahun, jumlahnya cukup signifikan.

Beberapa pengeluaran yang termasuk latte factor ialah:

1. Biaya transfer antarbank

2. Biaya administrasi bank dan kartu kredit

3. Biaya top up dompet digital

4. Jajan, seperti kopi, bubble milk tea, donat, dan sebagainya

5. Ongkos kirim

6. Beraneka ragam masker dan face shield

7. Jajan tanaman

8. Dan berbagai aktivitas belanja di luar kebutuhan bulanan, seperti pakaian, tas, sepatu, tanaman, sepeda dan aksesorisnya, dan lain sebagainya

Biaya transfer antarbank mungkin tampak murah, hanya Rp6.500 jika menggunakan online banking, atau ATM. Namun, jika dalam sebulan Anda melakukan 10 kali transfer, itu artinya pengeluaran untuk biaya transfer mencapai Rp65.000 sebulan, atau hampir Rp800.000 dalam setahun. Jumlah ini cukup untuk membayar premi asuransi jiwa murni yang memberikan perlindungan dalam jangka setahun. Untuk menghemat pengeluaran ini, Anda dapat melakukan transfer dengan menggunakan aplikasi yang menawarkan biaya transfer gratis. Atau, bisa juga menanyakan rekening lain yang sama dengan rekening yang Anda miliki untuk menghindari biaya transfer.

Baca juga: Ini Alasan, Mengapa Asuransi Properti Sangat Penting

Begitu pula dengan kopi susu kekinian yang harganya mulai dari Rp18.000 per cup. Jika dalam seminggu beli tiga cup kopi susu, artinya dalam setahun mencapai Rp2,5 juta. Jumlahnya cukup untuk menambah alokasi premi asuransi, tabungan, dan investasi. Anda dapat menekan pengeluaran yang tinggi untuk kopi susu ini dengan membuat kopi sendiri di rumah.

Bagaimana untuk latte factor yang lebih besar? Misalnya belanja di luar kebutuhan bulanan, namun rutin dilakukan. Ambil contoh belanja kebutuhan hobi sepeda dan tanaman yang jumlahnya bisa Rp2 juta per bulan. Dalam setahun, jumlahnya bisa mencapai Rp24 juta. Jumlah ini cukup untuk membayar cicilan down payment (DP) kredit pemilikan rumah (KPR). Untuk mengimbangi pengeluaran yang tinggi ini, Anda dapat juga belajar budidaya tanaman untuk kemudian menjual tanaman. Untuk sepeda, ada baiknya menghemat belanja aksesoris sepeda.

Alasan perlu memangkas latte factor

Mengingat ada banyak kebutuhan yang lebih prioritas, ini saatnya Anda untuk mengerem pengeluaran latte factor. Apalagi di masa sekarang, di saat kita tidak tahu apakah kita akan terkena dampak ekonomi dari pandemi Covid-19 dan seberapa besar dampak tersebut terhadap kita dan keluarga. Maka, ketahui beberapa alasan mengapa Anda perlu mengerem latte factor:

1. Mengamankan kebutuhan yang jauh lebih penting

Ketika Anda mengerem pengeluaran untuk latte factor, maka dapat mengamankan alokasi dana lain yang lebih mendesak, seperti dana darurat serta memenuhi kebutuhan dasar dan tetap seperti biaya listrik, air, uang lingkungan, biaya sekolah serta les anak, dan sebagainya. Dana darurat untuk yang masih lajang ialah tiga kali sampai enam kali pengeluaran bulanan. Sementara untuk yang telah berkeluarga, berkisar enam kali sampai sembilan kali pengeluaran bulanan.

Baca juga: Semester I, Klaim Covid-19 AXA Financial Capai Rp10,5 Miliar

2. Berpeluang bisa mencapai tujuan di masa depan

Jika Anda dapat mengerem pengeluaran latte factor, dan mengalihkan pengeluaran tersebut ke alokasi tabungan dan investasi, maka artinya Anda tetap mengamankan masa depan meskipun dalam situasi sulit seperti pandemi sekalipun. Termasuk kebutuhan tabungan di sini ialah untuk masa pensiun dan pendidikan anak.

3. Melindungi keuangan dari risiko tak terduga

Di masa pandemi seperti ini, memastikan polis asuransi tetap aktif adalah penting. Dengan punya polis asuransi jiwa atau asuransi kesehatan, maka Anda akan terhindar dari pengeluaran besar jika terjadi risiko seperti jatuh sakit atau tutup usia. Agar polis asuransi ini tetap aktif, maka kamu perlu membayar polis. Pastikan Anda tetap membayar premi meskipun keuangan tengah menurun dengan cara menunda pengeluaran latte factor.

Semoga dengan ulasan di atas, Anda semakin dicerahkan mengenai manfaat mengerem latte factor di masa pandemi ini. Tetap semangat! Aha

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post OCTO Mobile CIMB Niaga, Permudah Beli Hewan Kurban Tanpa Keluar Rumah
Next Post Seremoni Vaksinasi Nasional Perbankan

Member Login

or