1
1

Pefindo Tetapkan Peringkat idAA- untuk Jasa Marga (JSMR)

Ilustrasi salah satu gedung kantor jasa Marga | Foto: Doc

Media Asuransi –  PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) telah menetapkan peringkat “idAA-” untuk PT Jasa Marga (Persero) Tbk (JSMR) dan Obligasi Berkelanjutan II Jasa Marga Tahun 2020 sebesar maksimum Rp4,5 triliun dan peringkat “idA1+” untuk Surat Berharga Komersial Jasa Marga Tahun 2020. 

Outlook atas peringkat perusahaan adalah “stabil”. Obligor dengan peringkat idAA memiliki sedikit perbedaan dengan peringkat tertinggi yang diberikan, dan memiliki kemampuan yang sangat kuat untuk memenuhi komitmen-komitmen keuangan jangka panjangnya dibandingkan dengan obligor-obligor Indonesia lainnya. 

Tanda kurang (-) menunjukkan bahwa peringkat yang diberikan relatif lemah dan di bawah rata-rata kategori yang bersangkutan. Efek utang jangka pendek dengan peringkat idA1+ memiliki kategori peringkat tertinggi yang diberikan Pefindo. 

Melalui keterangan resmi yang dikutip Media Asuransi, Kamis, 6 Mei 2021, Pefindo memaparkan kemampuan emiten untuk memenuhi komitmen-komitmen keuangan jangka pendek atas efek utang, dibandingkan emiten-emiten Indonesia lainnya, adalah unggul. Peringkat mencerminkan dukungan yang kuat dari pemerintah untuk menyelesaikan proyek jalan tol, posisi dominan JSMR di dalam sektor jalan tol, portofolio jalan tol yang terdiversifikasi dengan periode konsesi yang panjang, dan fleksibilitas keuangan yang kuat. 

Baca juga: 

Peringkat dibatasi oleh struktur permodalan yang agresif dan risiko bisnis terkait dengan ruas tol baru. Peringkat akan dinaikkan jika perusahaan memperbaiki struktur permodalan dengan mengurangi utang, jika jalan tol baru secara konsisten menarik volume arus lalu lintas lebih tinggi dari yang diproyeksikan secara berkelanjutan, atau jika Pefindo melihat ada dukungan dari pemerintah yang lebih kuat. 

Peringkat akan diturunkan jika pandemi yang berkelanjutan mengurangi volume arus lalu lintas lebih lanjut secara signifikan, yang akan mengakibatkan penurunan pendapatan jalan tol jauh lebih rendah dari yang diproyeksikan, atau jika perusahaan menambah utang lebih tinggi dari yang diproyeksikan, yang dapat melemahkan proteksi arus kasnya. 

JSMR adalah operator jalan tol terbesar di Indonesia. Portofolio tol perusahaan termasuk 13 konsesi jalan tol di induk perusahaan, 18 ruas tol beroperasi di entitas anak, dan 3 ruas tol dalam konstruksi. Pada tanggal 31 Desember 2020, pemegang saham perusahaan terdiri dari Pemerintah Indonesia (70,0%), DJS Ketenagakerjaan-JHT (3,4%), BNYM RE BNYMLB RE Employees ProvidentFD (2,5%), PT Taspen (Persero) (2,2%), serta masyarakat (21,9%). Aca

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Peringkat Bank BTN Ditegaskan idAA+ dengan Prospek Stabil
Next Post Rencanakan Akuisisi 50,12 persen Saham, BidCo Jadi Pengendali Saham Matahari (LPPF)

Member Login

or