1
1

Pembiayaan Syariah Diprediksi Tumbuh 10%-12% di Tahun Ini

Petugas Bank Syariah Indonesia (BSI) memberi penjelasan kepada nasabah, Di Kantor BSI, Jakarta, Pertengahan Februari 2023. | Foto: Media Asuransi/Arief Wahyudi

Media Asuransi, JAKARTA – Ekonomi dan keuangan syariah (eksyar) Indonesia pada tahun 2023 melanjutkan pertumbuhan positif didorong oleh kinerja sektor unggulan Halal Value Chain (HVC) yang tumbuh sebesar 3,93 persen year on year (yoy).

Secara keseluruhan, sektor unggulan HVC menopang hampir 23 persen dari ekonomi nasional, secara berurut dikontribusikan oleh sektor Pertanian dan Makanan Minuman Halal, Pariwisata Ramah Muslim (PRM) serta Fesyen Muslim.

Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI), Juda Agung, menyampaikan bahwa Bank Indonesia memproyeksikan pada 2024 eksyar akan tumbuh sebesar 4,7 persen hingga 5,5 persen yoy. “Dengan didukung pertumbuhan pembiayaan perbankan syariah yang diprakirakan akan tumbuh pada kisaran 10 persen hingga 12 persen yoy,” katanya dalam peluncuran Buku Kajian Ekonomi dan Keuangan Syariah Indonesia (KEKSI) 2023 di Jakarta, Senin, 26 Februari 2024.

|Baca juga: Pacu Pembiayaan Syariah untuk Mendukung Pemulihan Ekonomi Nasional

Menurut Juda, hal ini sejalan dengan implementasi berbagai inisiatif strategis nasional seperti kewajiban sertifikasi halal sesuai mandat Undang-Undang Jaminan Produk Halal, inovasi pada sektor keuangan sosial syariah, program kolaborasi antarkementerian dan lembaga, serta digitalisasi eksyar yang semakin masif.

Sementara itu, pada tataran global, kinerja eksyar Indonesia juga mencatatkan kenaikan peringkat State of The Global of Islamic Economic (SGIE) menjadi peringkat ketiga pada tahun ini.

Lebih lanjut Juda Agung menyampaikan bahwa Bank Indonesia berkomitmen melanjutkan kebijakan pengembangan eksyar untuk mendukung pertumbuhan ekonomi melalui tiga program utama. Pertama, pengembangan sektor unggulan, khususnya sektor Makanan-Minuman Halal dan Fesyen muslim. Kedua, penguatan keuangan komersial dan sosial syariah, serta pengembangan pasar uang syariah, melalui instrumen Sukuk Bank Indonesia (SukBI) dan Sukuk Valas Bank Indonesia (SuVBI).

Ketiga, peningkatan literasi melalui penyelenggaraan Festival Ekonomi Syariah (Fesyar) di tiga wilayah Indonesia mencakup Regional Sumatera, Kawasan Timur Indonesia dan Jawa dan Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) yang berskala internasional serta penguatan kepemimpinan di fora internasional.

Editor: S. Edi Santosa

 

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Supriyanto Hadi: Sudah Antisipasi Jauh-Jauh Hari
Next Post Krom Bank Tawarkan Bunga Tinggi 8,75%, Apakah Dijamin LPS?

Member Login

or