Media Asuransi, GLOBAL – Data dari Financial Supervisory Service (FSA) menunjukkan pendapatan bersih awal dari 22 perusahaan asuransi jiwa dan 31 perusahaan asuransi non-jiwa di Korea Selatan mengalami lonjakan 45,5 persen secara year-on-year (YoY) menjadi US$9,7 miliar (KRW13,4 triliun) pada 2023.
“Laba bersih perusahaan asuransi jiwa naik 37,6 persen YoY, mencapai US$3,7 miliar (KRW5,1 triliun). Sementara perusahaan asuransi non-jiwa mengalami pertumbuhan laba bersih sebesar 50,9 persen, mencapai US$6,0 miliar atau KRW8,3 triliun,” ujar laporan tersebut, dikutip dari laman Insurance Asia, Kamis, 18 April 2024.
|Baca: Jangan Lupa, Lindungi Mobil Anda dengan Asuransi
Pertumbuhan ini disebabkan penerapan IFRS 9 dan IFRS 17 serta peningkatan penjualan dalam asuransi tipe proteksi untuk jiwa dan asuransi jangka panjang untuk non-jiwa. Total pendapatan premi untuk 2023 adalah sebesar US$170 miliar (KRW 237,6t), menunjukkan penurunan 6,0 persen dari tahun sebelumnya.
Alami peningkatan pendapatan premi
Pendapatan premi untuk perusahaan asuransi jiwa turun 15,3 persen, terutama disebabkan oleh penurunan pada asuransi jenis tabungan dan asuransi pensiun. Namun demikian, perusahaan asuransi non-jiwa mengalami peningkatan pendapatan premi sebesar 4,2 persen, dengan pertumbuhan yang terjadi pada asuransi jangka panjang dan asuransi kendaraan bermotor.
Profitabilitas secara keseluruhan membaik, dengan imbal hasil aset (ROA) meningkat 0,40 poin persentase menjadi 1,09 persen YoY, sementara imbal hasil ekuitas (ROE) turun 0,20 poin persentase menjadi 8,02 persen.
Pada akhir 2023, aset agregat perusahaan asuransi turun 6,5 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Sementara ekuitas pemegang saham meningkat 87,4 persen. Total liabilitas turun sebesar US$120 miliar (KRW163,3 triliun) YoY, terutama disebabkan oleh perubahan pengukuran liabilitas asuransi pada nilai pasar.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
1 
1 
