1
1

Pergerakan Rupiah Masih Berpotensi Tertekan

Ilustrasi pasar valuta asing. | Foto: Ist

Media Asuransi, JAKARTA – Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan hari ini diperkirakan masih berpotensi tertekan karena sentimen pasar terhadap aset berisiko.

Analis PT Sinarmas Future Ariston Tjendra mengatakan hari ini pergerakan nilai tukar rupiah mungkin bisa menguat terhadap dolar AS karena sentimen pasar terhadap aset berisiko terlihat positif pagi ini.

“Sentimen pasar terhadap kenaikan suku bunga acuan the Fed yang agresif terlihat berkurang. Dari Fedwatch tool, ekspektasi yang mengharapkan kenaikan 75 basis poin, turun menjadi 60% dari sebelumnya 71% di pekan lalu. Indikasi perlambatan ekonomi AS mungkin menurunkan ekspektasi pasar tersebut,” katanya kepada Media Asuransi, Selasa 6 September 2022.

|Baca juga: Kenaikan Harga BBM Bersubsidi Berpotensi Tekan Nilai Tukar Rupiah

Selain itu, sambung Ariston, beberapa negara diekspektasikan mengetatkan kebijakan moneternya seperti Eropa, Inggris, China dan Australia sehingga penguatan dolar AS menjadi berkurang.

Di sisi lain, Ariston mengatakan tekanan untuk rupiah belum hilang. Menurutnya, masalah inflasi ke depan karena kenaikan BBM subsidi dan isu resesi global bisa kembali memperlemah rupiah. “Potensi penguatan ke arah Rp14.850 dengan resisten di kisaran Rp14.920.”

Sementara itu pada perdagangan kemarin, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS di pasar spot ditransaksikan melemah 0,08% ke level Rp14.907 per dolar AS, sedangkan di JISDOR BI nilai tukar rupiah ditransaksikan melemah 0,13% ke level Rp14.920 per dolar AS.

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post IHSG Berpotensi Mixed, Ajaib Rekomendasikan SRTG, LINK, & INDY
Next Post Harga Emas Global Diperkirakan Berpeluang Menguat

Member Login

or