Analis PT Sinarmas Future, Ariston Tjendra, mengatakanbahwa pada Sabtu kemarin diumumkan kenaikan BBM subsidi oleh presiden. Menurutnya, ini bisa menjadi pemberat rupiah pekan ini.
|Baca juga: Perkembangan Indikator Stabilitas Nilai Rupiah
“Ekspektasi kenaikan inflasi yang bisa menekan pertumbuhan dalam negeri karena kenaikan BBM subsidi ini bakal memberi tekanan ke rupiah. Penurunan daya beli masyarakat akibat kenaikan harga barang akan menekan laju pertumbuhan ekonomi,” katanya kepada Media Asuransi, Senin, 5 September 2022.
Selain itu, jelasnya, sentimen The Fed juga masih besar di pasar keuangan yang membuat dolar AS menguat terhadap nilai tukar lainnya. Pasar masih berekspektasi Bank Sentral AS akan kembali menaikan suku bunga acuannya sebesar 75 basis poin.
“Potensi Hari ini mungkin melemah ke arah Rp14.950-Rp14.980, dengan support di kisaran Rp14.900,” pungkas Ariston.
Sementara itu pada perdagangan akhir pekan lalu, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS di pasar spot ditransaksikan melemah 0,09% ke level Rp14.895 per dolar AS, sedangkan di JISDOR BI nilai tukar rupiah terhadap dolar AS melemah 0,11% ke level Rp14.900 per dolar AS.
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News