1
1

Peringkat Serasi Autoraya Ditegaskan AA- Outlook Stabil

Logo PT Serasi Autoraya (SERA) | Foto: Doc

Media Asuransi, JAKARTA – Fitch Ratings Indonesia telah mengafirmasi Peringkat Nasional Jangka Panjang PT Serasi Autoraya (SERA) pada ‘AA-(idn)’ dengan Outlook Stabil. Fitch juga telah mengafirmasi Peringkat Nasional Jangka Panjang atas obligasi senior tanpa jaminan SERA sebesar Rp167 miliar pada ‘AA-(idn)’.

Dikutip dari keterangan resminya, Fitch menjelaskan bahwa afirmasi peringkat ini mencerminkan ekspektasi Fitch bahwa profil kredit SERA akan tetap sepadan dengan peringkatnya selama 24 bulan ke depan.|

Fitch memperkirakan bahwa EBITDA net leverage SERA akan tetap berada di bawah sensitivitas negatifnya sebesar 2,0x di tahun 2023-2024. Kami juga memperkirakan margin EBITDA SERA akan tetap berada di atas 20%, karena pertumbuhan bisnis penjualan mobil bekas yang memiliki margin lebih rendah akan diimbangi oleh margin yang stabil dan lebih tinggi dari bisnis inti penyewaan kendaraannya.

Peringkat SERA memperhitungkan pengangkatan satu notch dari profil kredit standalone (SCP) perusahaan pada ‘a+(idn)’. Hal ini didasarkan pada penilaian Fitch bahwa terdapat insentif operasional ‘Medium’ dari perusahaan induk PT Astra International Tbk, yang dinilai memiliki profil kredit yang lebih kuat, untuk memberikan dukungan.

|Baca juga: Fitch Afirmasi Peringkat Serasi Autoraya AA Stabil

Peringkat Nasional ‘AA’ menunjukkan ekspektasi tingkat risiko gagal bayar yang sangat rendah dibandingkan dengan emiten atau obligasi lain di negara atau serikat moneter yang sama. Risiko gagal bayar yang melekat hanya sedikit berbeda dari emiten atau obligasi dengan peringkat tertinggi di negara tersebut.

Fitch memproyeksikan pendapatan SERA akan meningkat sebesar 5%-6% pada 2023 setelah pertumbuhan yang kuat sebesar 10,9% pada 2022. Hal ini akan didukung oleh pertumbuhan bisnis penjualan mobil bekas karena pertumbuhan dari bisnis penyewaan kendaraan kembali normal setelah kinerja yang kuat di 2022.

Namun, bisnis penyewaan kendaraan SERA akan tetap menjadi kontributor terbesar terhadap pendapatan, dengan lebih dari 50% dari total (2022: 57%), dan profitabilitas pada jangka waktu menengah. Kami percaya bahwa hal ini akan mengurangi dampak tergerusnya margin EBITDA konsolidasi SERA atas meningkatnya proporsi bisnis penjualan mobil bekas.

Fitch memperkirakan bahwa EBITDA net leverage SERA akan tetap dipertahankan pada 1,8x-1,9x di 2023-2024 (2022: 1,8x), di bawah batas ambang sensitivitas negatifnya pada 2,0x. Kontribusi yang lebih tinggi dari bisnis dengan margin yang lebih rendah akan menyebabkan margin EBITDA konsolidasi menjadi lebih rendah. Namun, Fitch memproyeksikan belanja modal perusahaan akan lebih rendah pada Rp1,7 triliun-Rp1,8 triliun tahun ini dari Rp2,25 triliun pada 2022. SERA akan tetap mendanai belanja modalnya dari kombinasi arus kas internal dan pendanaan eksternal.

Editor: S. Edi Santosa

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post LPS: CAR Perbankan Indonesia 25,93 Persen
Next Post Peringkat Indeks Pensiun Indonesia 2022 Turun 4 Tingkat

Member Login

or