1
1

Perkembangan Indikator Stabilitas Nilai Rupiah

Ilustrasi soerang wanita sedang menukar uang | Foto: Arief Wahyudi

Media Asuransi, JAKARTA – Nilai tukar rupiah pada minggu keempat Juli 2023, menunjukkan angka yang cukup stabil. Mencermati kondisi perekonomian global dan domestik terkini, Bank Indonesia (BI) menyampaikan perkembangan indikator stabilitas nilai rupiah secara periodik.

Indikator stabilitas adalah nilai tukar, sebagai berikut:

Perkembangan Nilai Tukar 24-28 Juli 2023

Pada akhir hari Kamis, 27 Juli 2023

  1. Rupiah ditutup pada level (bid) Rp14.995 per dolar AS.
  2. Yield SBN (Surat Berharga Negara) 10 tahun naik ke 6,22%.
  3. DXY] menguat ke level 101,77.
  4. Yield UST (US Treasury) Note 10 tahun naik ke level 3,998%.

|Baca juga: Nilai Tukar Rupiah Menguat 3,63 Persen

Pada pagi hari Jumat, 28  Juli 2023

  1. Rupiah dibuka pada level (bid) Rp15.050 per dolar AS.
  2. Yield SBN 10 tahun naik ke 6,29%.

Aliran Modal Asing (Minggu IV Juli 2023)

  1. Premi CDS Indonesia 5 tahun turun dari 81,12 bps per 21 Juli 2023 menjadi 75,89 bps per 27 Juli 2023.
  2. Berdasarkan data transaksi 24 – 27 Juli 2023, nonresiden di pasar keuangan domestik beli neto Rp0,70 triliun terdiri dari jual neto Rp0,30 triliun di pasar SBN dan beli neto Rp1,00 triliun di pasar saham.
  3. Selama tahun 2023, berdasarkan data setelmen sampai dengan 27 Juli 2023, nonresiden beli neto Rp94,52 triliun di pasar SBN dan beli neto Rp18,40 triliun di pasar saham.

DXY atau Indeks Dolar adalah indeks yang menunjukkan pergerakan dolar terhadap 6 mata uang negara utama lainnya (EUR, JPY, GBP, CAD, SEK, CHF).

UST atau US Treasury Note merupakan surat utang negara yang dikeluarkan pemerintah AS dengan tenor 1-10 tahun.

Pada pagi hari Jumat, 21 Juli 2023

  1. Rupiah dibuka pada level (bid) Rp15.005 per dolar AS.
  2. Yield SBN 10 tahun naik ke 6,21%.

Aliran Modal Asing (Minggu III Juli 2023)

  1. Premi CDS Indonesia 5 tahun naik dari 79,77 bps per 14 Juli 2023 menjadi 81,72 bps per 20 Juli 2023.
  2. Berdasarkan data transaksi 17 – 20 Juli 2023, nonresiden di pasar keuangan domestik beli neto Rp4,67 triliun terdiri dari beli neto Rp2,56 triliun di pasar SBN dan beli neto Rp2,11 triliun di pasar saham.
  3. Selama tahun 2023, berdasarkan data setelmen sampai dengan 20 Juli 2023, nonresiden beli neto Rp89,56 triliun di pasar SBN dan beli neto Rp16,77 triliun di pasar saham.

“Bank Indonesia akan terus memperkuat koordinasi dengan pemerintah dan otoritas terkait, serta terus mengoptimalkan strategi bauran kebijakan untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan, guna mendukung pemulihan ekonomi lebih lanjut,” kata Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI, Erwin Haryono, dalam keterangan resmi yang dikutip Media Asuransi, Senin, 31 Juli 2023.

 

Editor: S. Edi Santosa

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post REVIEW SEPEKAN: Kapitalisasi Pasar BEI Sentuh Rekor Baru
Next Post IHSG Diprediksi Mixed, Ajaib Sarankan MYOR, ASSA, INKP

Member Login

or