1
1

Pertamina Geothermal Siap jadi Motor Penggerak Pengembangan Energi Panas Bumi

Kiri ke Kanan --_ Direktur Utama PGE, Julfi Hadi, Direktur Panas Bumi Ditjen EBTKE KESDM, Gigih Udi Atmo, dan Associate Partner McKinsey & Co., Jakarta Martin Santoso. | Foto: Pertamina Geothermal

Media Asuransi, JAKARTA – PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) menyatakan kesiapannya sebagai motor penggerak dan pemimpin percepatan pengembangan energi panas bumi sebagai tulang punggung transisi energi nasional yang merupakan bagian dari upaya dekarbonisasi.

Gagasan ini dilontarkan pada saat diskusi panel Indonesia International Sustainability Forum (ISF) 2024 pada Kamis 5 September dengan tema Powering Indonesia, PGEs Mission to Unlock Geothermal Potential. Diskusi panel menghadirkan Gigih Udi Atmo, Direktur Panas Bumi, Direktorat Jenderal Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Direktur Utama PGE Julfi Hadi, serta dimoderatori oleh Associate Partner McKinsey & Co., Jakarta Martin Santoso.

Gigih Udi Atmo menekankan pentingnya membuka potensi besar energi panas bumi di Indonesia dan meningkatkan peran dan porsinya dalam transisi energi. Karena karakteristiknya yang mampu memproduksi listrik secara stabil dan terus menerus, panas bumi merupakan sumber energi terbarukan yang mampu menjalankan peran sebagai pemikul beban dasar kelistrikan (baseload).

|Baca juga: Pertamina Geothermal Energy (PGEO) Raih Dukungan Asuransi Jepang NEXI

“Selain itu, sebagian besar potensi panas bumi terletak di Jawa dan Sumatra, tempat berlangsungnya aktivitas ekonomi utama, membuatnya sangat cocok menggantikan peran pembangkit listrik yang masih bersumber dari energi konvensional. Panas bumi merupakan sumber energi terbarukan yang dapat menggantikan sumber energi konvensional sebagai tulang punggung transisi energi secara efektif,” katanya dalam keterangan resmi dikutip, Senin, 9 September 2024.

Pada sesi ini, Direktur Utama PGEO, Julfi Hadi juga menekankan bahwa sebagai pelopor industri panas bumi di Indonesia, PGE memiliki kapasitas terbaik untuk mengembangkan energi panas bumi, terutama dengan pengalaman puluhan tahun mengelola Wilayah Kerja Panas Bumi (WKP) dengan kapasitas terpasang operasi sendiri sebesar 672,5 MW dengan target peningkatan menjadi 1 GW dalam dua tahun ke depan.

“PGE bisa menjadi penggerak dan pemimpin karena kami memiliki kapasitas dan potensi cadangan yang besar untuk dikembangkan. Melalui kolaborasi erat antara PGE dan pengembang industri panas bumi lainnya, kami percaya dapat membawa perubahan paradigma dalam pengembangan proyek panas bumi, meningkatkan investasi, serta mempromosikan talenta lokal.”

|Baca juga: Pertamina Geothermal Energy (PGEO) Jalin Kemitraan Strategis dengan Ecolab

Selain itu, tambah Julfi Hadi, dukungan pemerintah sangat krusial untuk membuka ekosistem secara keseluruhan dalam mengoptimalkan potensi panas bumi di Indonesia.

PGEO memiliki potensi cadangan panas bumi sekitar 3 GW di 10 WKP yang dikelola sendiri, termasuk lebih dari 1 GW yang sudah terbukti. Potensi ini menjadikan PGEO sebagai salah satu pemain utama dalam sektor energi terbarukan di Indonesia.

Dalam upaya memaksimalkan potensi cadangan panas bumi yang dimiliki, PGEO menjalin berbagai kemitraan strategis untuk eksplorasi sumber daya, mempromosikan lokalisasi teknologi, serta mengembangkan manufaktur lokal bersama sejumlah pelaku industri guna memajukan potensi panas bumi Indonesia.

Sejalan dengan komitmen terhadap pengembangan panas bumi, Julfi Hadi menyatakan pentingnya kolaborasi berbagai pemangku kepentingan untuk memastikan investasi di sektor panas bumi semakin menarik sehingga dapat berperan lebih besar tak hanya mendukung melainkan juga memimpin transisi energi nasional.

Editor: Achmad Aris

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Negosiasi Restrukturisasi Utang Bikin Widodo Makmur Perkasa (WMPP) Raih Opini WDP
Next Post Nilai Manfaat Pensiun Rp500 Juta Boleh Dicairkan Sekaligus 

Member Login

or