Media Asuransi – Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan bahwa secara tahunan atau year on year (yoy) pertumbuhan ekonomi Indonesia per kuartal III/2020 mengalami kontraksi pertumbuhan sebesar 3,49 persen. Perekonomian Indonesia berdasarkan besaran Produk Domestik Bruto (PDB) atas dasar harga berlaku kuartal III/2020 mencapai Rp3.894,7 triliun dan atas dasar harga konstan 2010 mencapai Rp2.720,6 triliun.
Presiden Jokowi: Pertumbuhan Ekonomi Kuartal III/2020 Minus 3 Persenan
“Ekonomi Indonesia kuartal III/2020 terhadap kuartal III/2019 mengalami kontraksi pertumbuhan sebesar 3,49 persen yoy,” kata Kepala BPS Suhariyanto dalam jumpa pers secara virtual, Kamis, 5 November 2020.
Walau pertumbuhan ekonomi di kuartal III/2020 masih mengalami kontraksi, tidak sedalam kontraksi pertumbuhan ekonomi yang terjadi pada kuartal II/2020 yakni minus 5,32 persen yoy.
Suhariyanto menambahkan, dari sisi produksi, Lapangan Usaha Transportasi dan Pergudangan mengalami kontraksi pertumbuhan terdalam yakni sebesar 16,70 persen. Dari sisi pengeluaran, Komponen Ekspor Barang dan Jasa mengalami kontraksi pertumbuhan terdalam sebesar 10,82 persen.
Menurutnya, jika dibandingkan dengan pada kuartal II/2020 atau quarter on quarter (qoq), ekonomi Indonesia di kurtal III/2020 meningkat sebesar 5,05 persen qoq. “Dari sisi produksi, pertumbuhan tertinggi pada Lapangan Usaha Transportasi dan Pergudangan sebesar 24,28 persen. Dari sisi pengeluaran, pertumbuhan tertinggi dicapai oleh Komponen Pengeluaran Konsumsi Pemerintah (PK-P) yang tumbuh sebesar 16,93 persen,” jelasnya.
Secara kumulatif dari kuartal I/2020 hingga kuartal III/2020 atau juga dikenal dengan istilah year to date (ytd), ekonomi Indonesia masih mengalami kontraksi pertumbuhan sebesar 2,03 persen. Suhariyanto menambahkan bahwa dari sisi produksi, kontraksi pertumbuhan terdalam terjadi pada Lapangan Usaha Transportasi dan Pergudangan sebesar 15,61 persen. Sementara dari sisi pengeluaran hampir semua komponen terkontraksi, Komponen Ekspor Barang dan Jasa menjadi komponen dengan kontraksi terdalam sebesar 7,52 persen.
Lebih lanjut dijelaskan bahwa struktur ekonomi Indonesia secara spasial pada kuartal III/2020 didominasi oleh kelompok provinsi di Pulau Jawa sebesar 58,88 persen, dengan kinerja ekonomi yang mengalami kontraksi pertumbuhan sebesar 4,00 persen yoy. Pertumbuhan ekonomi kuartal III/2020 pada seluruh kelompok pulau di Indonesia mengalami kontraksi pertumbuhan. Kelompok provinsi di Pulau Bali dan Nusa Tenggara mengalami kontraksi pertumbuhan terdalam sebesar 6,80 persen. Sementara itu, kelompok provinsi lainnya yang mengalami kontraksi pertumbuhan antara lain Pulau Kalimantan sebesar 4,23 persen, Pulau Sumatera sebesar 2,22 persen, Pulau Maluku dan Papua sebesar 1,83 persen, serta Pulau Sulawesi sebesar 0,82 persen. Edi
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News