1
1

Premi Asuransi Diprediksi Naik Mulai 2026 Akibat Lonjakan Klaim

Ilustrasi. | Foto: pch.vector/Freepik

Media Asuransi, GLOBAL – Premi asuransi diperkirakan mulai naik pada 2026 menyusul memburuknya rasio kerugian pada asuransi kesehatan akibat peningkatan jumlah klaim. Selain itu, tekanan juga terjadi pada asuransi kendaraan sejak paruh kedua tahun ini.

Tekanan yang terjadi pada asuransi kendaraan karena kenaikan biaya suku cadang dan tenaga kerja, klaim pengobatan tradisional Korea, serta meningkatnya biaya kecelakaan yang dipicu bencana alam seperti hujan lebat.

Dilansir dari Asia Insurance Review, Rabu, 10 Desember 2025, menurut data industri dari Daishin Securities Research Centre, kebutuhan untuk menaikkan premi bukan akibat penyakit tertentu atau faktor musiman, tetapi mencerminkan peningkatan risiko yang bersifat struktural.

Selama lima kuartal berturut-turut sejak kuartal II/2024, rasio kerugian jangka panjang pada lima perusahaan asuransi umum terbesar yaitu Samsung Fire & Marine Insurance, Hyundai Marine & Fire Insurance, DB Insurance, Meritz Fire & Marine Insurance, dan Hanwha Non-Life Insurance terus meningkat.

|Baca juga: 5 Negara Ini Jadi Pasar Utama Incaran Perusahaan Indonesia untuk Ekspansi Global

Kenaikan klaim paling terasa pada produk kesehatan berbasis indemnity seperti asuransi sederhana, komprehensif, demensia, dan perawatan jangka panjang. Jumlah klaim yang masuk kini jauh melebihi proyeksi kerugian yang telah dihitung perusahaan. Tekanan makin besar karena profitabilitas jangka panjang terus melemah.

Rasio laba rugi jangka panjang turun dan margin CSM ikut menyusut sejak penerapan IFRS 17. Selain itu, Otoritas Jasa Keuangan Korea atau FSS menurunkan suku bunga acuan publikasi sebesar 25 basis poin mulai 2026 sehingga ekspektasi tingkat bunga menjadi lebih rendah dan kebutuhan penyesuaian premi meningkat.

Pelaku industri memperkirakan penyesuaian harga terutama pada produk kesehatan sulit dihindari. Perusahaan asuransi diperkirakan merestrukturisasi produk, mengurangi manfaat tertentu, dan menyesuaikan rasio risiko mulai tahun depan.

Editor: Angga Bratadharma

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post IHSG Rebound di Sesi I Rabu
Next Post Bos BPJS Ketenagakerjaan Tekankan Penguatan Regulasi untuk Optimalkan Program Jaminan Pensiun

Member Login

or