Media Asuransi – Bright PLN Batam dan PT Panbil Utilitas Sentosa melaksanakan penandatanganan Nota Kesepahaman atau memorandum of understanding (MoU) tentang rencana pembangunan dan pengelolaan PLTU Biomassa 2 x 100 MW di Tanjung Sauh, Batam. Nota Kesepahaman ditandatangani oleh Direktur Utama PT PLN Batam Budi Pangestu dan Direktur Utama PT Panbil Utilitas Sentosa Jeremia Purba. Penandatanganan tersebut disaksikan oleh Gubernur Kepulauan Riau Ansar Ahmad dan President Director Panbil Group, Johannes Kennedy, di kantor Gubernur Kepri.
Dirut PT PLN Batam, Budi Pangestu mengatakan bahwa saat ini sistem kelistrikan Batam-Bintan mempunyai cadangan 18 persen dan rencana pengelolaan PLTU Biomassa 2 x 100 MW di Tanjung Sauh, Batam, dapat memperkuat cadangan daya Batam-Bintan hingga mencapai 30 persen ke depannya.
“Rencana ini membuat kita bisa mengoptimalkan dalam menyediakan pasokan energi listrik di Kepulauan Riau. Hal ini bisa menjadi salah satu langkah yang menambah keandalan sistem kelistrikan Batam-Bintan. Kami akan memberikan yang terbaik karena langkah ini bagian dari memberikan alternatif penyediaan energi terbarukan yang manfaatnya cukup besar bagi masyarakat luas,” kata Budi Pangestu dalam siaran tertulisnya dikutip Media Asuransi di Jakarta, 5 Maret 2021.
Baca Juga:
- PLN Insurance Diganjar Peringkat idBBB+
- Jasa Marga (JSMR) Luncurkan Aplikasi Terbaru, Travoy 3.0
- AAJI Salurkan Bantuan Sebesar Rp500 Juta Bagi Korban Bencana Alam
- Pariwisata Indonesia Diprediksi Bangkit, Cuan Asuransi Bertambah
Sementara, President Director Panbil Group, Johanes Kenedy, mengatakan pengembangan biomassa ini sebagai sumber energi pembangkit listrik yang berperan juga sebagai penyeimbang sumber produksi energi listrik yang sudah ada.
“Sejalan dengan arah pemerintah untuk go green, biomassa yang dimaksud di sini adalah tandan kelapa sawit yang tidak dipakai, sisa produksi kayu, dan batang jagung untuk campuran biomassa. Harapan kami dengan pengembangan sumber energi biomassa ini kepada pengusaha menengah kebawah untuk dapat menyuplai bahan baku biomassa sehingga pertumbuhan ekonomi lebih merata,” kata Johanes.
Dikesempatan sama, Gubernur Kepulauan Riau, Ansar Ahmad, mengapresiasi dan menyambut baik penandatanganan MoU antara PLN Batam dan Panbil Group karena menilai Biomassa akan menjadi solusi yang penting untuk membantu suplai energi di samping minyak dan gas bumi.
“Terima kasih bagi PLN Batam dan Panbil Group yang telah mempelopori hal ini. Mudah-mudahan kehadiran PLTU Biomassa mampu menjadi magnet baru bagi berkembangnya kawasan-kawasan baru dan bisa berdampak pada pertumbuhan ekonomi di Kepri, khususnya di Batam,” jelas Ansar.
Ansar melanjutkan kondisi saat ini dalam persoalan listrik masih menjadi perhatian serius oleh pemerintah karena masih ada beberapa daerah yang belum secara maksimal menerima asupan listrik dengan cukup. “Sebagai bentuk dukungan pemerintah provinsi Kepri terhadap pengembangan pembangkit energi baru terbarukan (EBT), pemerintah akan mendukung sepenuhnya terkait perizinannya,” pungkas Ansar. One
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News