Media Asuransi, JAKARTA – Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat data perdagangan saham selama sepekan ditutup mayoritas di zona negatif. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sepanjang pekan lalu mengalami koreksi sebesar 1,54% menjadi berada pada level 6.638,46 dari 6.752,58 pada pekan sebelumnya.
Sejalan dengan itu, kapitalisasi pasar Bursa pekan lalu susut sebesar 1,67% menjadi Rp11.401 triliun dari Rp11.595 triliun pada sepekan sebelumnya.
Dikutip dari keterangan resmi BEI, Senin, 17 Februari 2025, penurunan turut dialami oleh rata-rata frekuensi transaksi harian Bursa pekan lalu yaitu sebesar 11,58%, menjadi 1,16 juta kali transaksi dari 1,31 juta kali transaksi pada pekan sebelumnya.
|Baca juga: IHSG Menghijau, Peluang Cuan Terbuka di 4 Rekomendasi Saham Pilihan Ini!
Penurunan juga terjadi pada rata-rata volume transaksi harian Bursa pekan lalu yang mengalami penurunan sebesar 25,55% menjadi 15,45 miliar lembar saham dari 20,75 miliar lembar saham pada pekan sebelumnya.
Di pihak lain, selama sepekan, rata-rata nilai transaksi harian Bursa mengalami kenaikan, yaitu sebesar 1,25% sehingga menjadi Rp12,24 triliun dari Rp12,09 triliun pada pekan sebelumnya.
Investor asing pada akhir pekan lalu mencatatkan nilai jual bersih Rp585,32 miliar dan sepanjang tahun 2025 ini, investor asing mencatatkan nilai jual bersih Rp10,52 triliun.
Emisi Obligasi
Pada pekan ini periode 10—14 Februari 2025, terdapat 6 emisi tercatat di PT Bursa Efek Indonesia (BEI), terdiri dari 2 (dua) sukuk dan 4 (empat) obligasi. Mengawali pekan ini pada Senin (10/2), Sukuk Wakalah Berkelanjutan I Medco Power Indonesia Tahap IV Tahun 2025 yang diterbitkan oleh PT Medco Power Indonesia mulai dicatatkan di BEI. Sukuk dicatatkan dengan nominal pokok sebesar Rp1.150.000.000.000,00. Hasil pemeringkatan dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) untuk Sukuk adalah idA(sy) (Single A Syariah) dengan PT Bank Mega Tbk bertindak sebagai Wali Amanat.
|Baca juga: Begini Cara OJK Pastikan Saham hingga Obligasi Diterbitkan Korporasi dengan Fundamental Kuat
Pada Rabu (12/2), Obligasi Berkelanjutan III Lontar Papyrus Pulp & Paper Industry Tahap II Tahun 2025 dan Sukuk Mudharabah Berkelanjutan I Lontar Papyrus Pulp & Paper Industry Tahap II Tahun 2025 yang diterbitkan oleh PT Lontar Papyrus Pulp & Paper Industry mulai dicatatkan di BEI. Obligasi dicatatkan dengan nominal pokok sebesar Rp867.825.000.000,00 dan Sukuk sebesar Rp917.020.000.000,00. Hasil pemeringkatan dari Pefindo untuk Obligasi dan Sukuk masing-masing adalah idA (Single A) dan idA(sy) (Single A Syariah) dengan PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk bertindak sebagai Wali Amanat.
Kemudian pada hari selanjutnya, Kamis (13/2), Obligasi Berkelanjutan VI Tower Bersama Infrastructure Tahap V Tahun 2025 yang diterbitkan oleh PT Tower Bersama Infrastructure Tbk mulai dicatatkan di BEI. Obligasi dicatatkan dengan nominal pokok sebesar Rp2.790.345.000.000,00 dan mendapatkan peringkat AA+ (idn) (Double A Plus) dari PT Fitch Ratings Indonesia. PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk bertindak sebagai Wali Amanat dalam penerbitan obligasi ini.
Kemudian, pada Jumat (14/2), terdapat pencatatan Obligasi Berkelanjutan II Provident Investasi Bersama Tahap IV Tahun 2025 yang diterbitkan oleh PT Provident Investasi Bersama Tbk. Obligasi dicatatkan dengan nominal pokok sebesar Rp612.205.000.000,00. Hasil pemeringkatan dari Pefindo adalah idA(Single A) dengan Wali Amanat PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.
Dengan pencatatan ini, total emisi obligasi dan sukuk yang sudah tercatat sepanjang tahun 2025 adalah 13 emisi dari 11 emiten senilai Rp15,24 triliun. Total emisi obligasi dan sukuk yang tercatat di BEI berjumlah 599 emisi dengan outstanding sebesar Rp481,72 triliun dan US$85,70 juta, yang diterbitkan oleh 134 emiten. Surat Berharga Negara (SBN) tercatat di BEI berjumlah 192 seri dengan nilai nominal Rp6.097,37 triliun dan US$502,10 juta. Selain itu, di BEI telah tercatat sebanyak 8 emisi Efek Beragun Aset (EBA) dengan nilai Rp2,41 triliun.
Editor: Achmad Aris
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News