1
1

Rupiah Masih Akan Tertekan Sentimen Suku Bunga Bank Sentral AS

Pergerakan pasar valuta asing. | Foto: Ist

Media Asuransi, JAKARTA – Pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan hari ini diperkirakan masih berpotensi melemah karena pasar masih berekspektasi kebijakan suku bunga tinggi AS akan berlangsung lama.

Pengamat Pasar Keuangan dan Komoditas Ariston Tjendra menjelaskan rupiah masih berpotensi melemah hari ini terhadap dolar AS ke kisaran Rp15.600 dengan potensi support di kisaran Rp15.500.

|Baca juga: Rupiah Berpeluang Tertekan Penguatan Imbal Hasil Obligasi AS

“Ekspektasi pasar bahwa kebijakan suku bunga tinggi AS akan bertahan lebih lama, masih menjadi pemicu penguatan dolar AS terhadap nilai tukar lainnya termasuk rupiah,” katanya kepada Media Asuransi, Selasa 3 Oktober 2023.

Menurutnya, inflasi dalam negeri yang stabil kelihatannya belum mampu meredam kekuatan dolar AS terhadap rupiah hari ini. “Ekspektasi ini didukung oleh perbaikan data ekonomi AS dan pernyataan dari petinggi Bank Sentral AS Michael Barr dan Jerome Powell semalam.”

Ariston menerangkan semalam data indeks PMI manufaktur AS dari ISM bulan September menunjukkan pemulihan, naik ke angka indeks 49,0 dari sebelumnya 47,7. Dia memaparkan ekonomi yang pulih mendukung kebijakan suku bunga tinggi untuk meredam inflasi. Sementara Michael mengatakan bawah kebijakan suku bunga tinggi perlu dipertahankan untuk sementara waktu. Jerome mengatakan bahwa fokus Fed masih ke ekonomi AS yang sehat, yang bisa diartikan stabilitas harga dan kondisi ketenagakerjaan yang kuat.

“Indeks dolar AS terlihat menguat ke atas kisaran 107 pagi ini setelah sebelumnya bergerak di kisaran 106. Tingkat imbal hasil obligasi pemerintah AS pun masih bergerak naik.”

 

Editor: Achmad Aris

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Fitch Afirmasi Peringkat Protelindo BBB Outlook Stabil
Next Post Harga Emas Diperkirakan Lanjutkan Koreksi

Member Login

or