Media Asuransi, JAKARTA – SeaBank Indonesia dan Women’s World Banking (WWB) berkolaborasi mendukung peluncuran UMKM Pintar. Platform digital ini dirancang untuk membangun kapasitas usaha, meningkatkan literasi keuangan, serta memperkuat ketahanan finansial di era digital.
Peluncuran UMKM Pintar diresmikan oleh Deputi Bidang Usaha Kecil Kementerian UMKM, Temmy Satya Permana; Deputi Menteri Bidang Kesetaraan Gender Kementerian PPPA, Amurwani Dwi Lestariningsih; Kepala Departemen Ekonomi Inklusi Keuangan Hijau Bank Indonesia, Anastuty K.; Kepala Direktorat Inklusi Keuangan Otoritas Jasa Keuangan, Roni Ukurta Barus; Wakil Direktur Utama SeaBank Indonesia, Junedy Liu; dan Direktur Regional Asia Tenggara Women’s World Banking, Angelique Timmer, (20/11).
|Baca juga: SeaBank Hadirkan Layanan Setor dan Tarik Tunai di Indomaret
Deputi Bidang Usaha Kecil Kementerian UMKM, Temmy Satya Permana menyatakan bahwa UMKM merupakan tulang punggung perekonomian Indonesia. Di Indonesia, jumlah UMKM pada 2025, mencapai 65,5 juta unit, dan menyumbang 61,9 persen terhadap pertumbuhan ekonomi nasional dan menyerap lebih dari 119 juta tenaga kerja.
Wakil Direktur Utama SeaBank Indonesia Junedy Liu menyampaikan, salah satu tantangan yang dihadapi UMKM di era digital adalah pengelolaan keuangan dan pengembangan usaha. ‘’Misalnya tingginya informalitas dalam pengelolaan usaha, pencatatan keuangan, pemisahan uang pribadi dan usaha turut berkontribusi dalam keterbatasan akses terhadap pembiayaan. Kondisi ini mencerminkan kesenjangan dalam literasi keuangan khususnya digital dan pemanfaatan layanan keuangan formal bagi keberlanjutan dan pertumbuhan usaha,” jelas Junedy Liu dalam keterangannya, Jumat, 21 November 2025.
|Baca juga: Laba SeaBank Naik 40 Persen di Kuartal III-2025
Untuk menghadapi tantangan tersebut, kata Junedy, SeaBank mendukung peluncuran platform pembelajaran digital UMKM Pintar untuk memberikan akses literasi keuangan yang mudah, praktis dan relevan bagi UMKM khususnya mikro-kecil dan perempuan dalam membangun usaha yang berkelanjutan dan ketahanan finansial di era digital.
Direktur Regional Women’s World Banking Asia Tenggara Angelique Timmer, menambahkan, Women’s World Banking percaya inklusi keuangan adalah elemen penting dalam pemberdayaan ekonomi perempuan.
Ia menjelaskan bahwa riset Women’s World Banking pada 2023 terkait pelaku usaha di e-commerce, menunjukkan hanya 44 persen wirausaha perempuan di Indonesia yang berhasil mempertahankan usahanya hingga 3–5 tahun, dan jumlahnya bahkan lebih sedikit untuk mereka yang bertahan lebih lama.
Melalui UMKM Pintar, para perempuan pelaku usaha dapat mengakses modul interaktif seputar pengelolaan keuangan, strategi digitalisasi usaha, hingga pemanfaatan layanan keuangan formal.
Editor : Wahyu Widiastuti
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
