Media Asuransi, GLOBAL – Harga logam mulia memecahkan rekor untuk ke-16 kalinya di tahun ini di sesi Amerika Kamis dini hari dan melanjutkan rekor di sesi Asia pagi.
Pernyataan Federal Reserve yang mengisyaratkan kemungkinan dua pemangkasan suku bunga tahun ini, menambah daya tarik logam mulia itu di tengah ketegangan geopolitik dan ekonomi.
|Baca juga: Harga Emas Terus Menguat di Tengah Gejolak Timur Tengah
Hal ini direspons dengan pecah rekor harga logam mulia di US$3.056 per troy ons. Saat pembukaan sesi Asia pagi emas melanjutkan penguatan ke harga US$3.057,21 untuk kemudian saat ini diperdagangkan di US$3.049,11 per troy ons pada pukul 13.30 WIB.
Untuk diketahui, bank sentral AS semalam mempertahankan bunga acuan di 4,5 persen. Hal ini memantik minat investor ke aset berisiko seperti saham.
|Baca juga: Logam Kuning Menguat di Tengah Potensi Resesi AS
Sentimen geopolitik turut mengipasi harga emas. Serangan Israel yang masih berlangsung di Gaza dan prospek penghentian perang di Ukraina yang memudar menopang harga emas.
Dari Rusia, syarat dari Kremlin ke Ukraina untuk tidak bergabung dengan NATO sebagai syarat perdamaian memudarkan harapan dunia akan perdamaian yang permanen.
Ditambah rencana Perancis dan Inggris yang akan mengirim tantara perdamaian di perbatasan Ukraina dan Rusia jika tercapai kesepakatan damai antara dua negara ini. Rusia menginginkan kehadiran tentara di luar negara-negara NATO karena NATO merupakan musuh Rusia.
Editor: Irdiya Setiawan
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News