Media Asuransi – Kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sepanjang pekan lalu mengalami penurunan kapitalisasi sebesar Rp208 triliun atau 2,85 persen seiring dengan laju IHSG yang terkoreksi minus 2,97 persen.
Berdasarkan keterangan resmi PT Bursa Efek Indonesia yang dikutip Media Asuransi, Senin 5 April 2021, pada periode perdagangan selama sepekan lalu menunjukkan data rata-rata nilai transaksi harian bursa mengalami perubahan sebesar 0,60 persen atau menjadi Rp10,628 triliun dari Rp10,692 triliun pada pekan sebelumnya.
Pasar Modal Indonesia sampai dengan saat ini telah memperoleh kapitalisasi pasar sebesar Rp7.101,430 triliun atau turun sebesar 2,85 persen selama sepekan dibandingkan pekan sebelumnya yang berada pada posisi Rp7.309,902 triliun. Sementara itu, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada penutupan perdagangan akhir pekan lalu, Kamis, 1 April 2021, ditutup positif di level 6.011,456, tetapi apabila melihat secara keseluruhan selama sepekan ini IHSG mengalami penurunan sebesar 2,97 persen dari level 6.195,562 pada penutupan perdagangan pekan sebelumnya.
Baca juga: Pandemi Masih Berlanjut, OJK Tekankan Industri Pasar Modal Laksanakan Prinsip Kehati-hatian
Rata-rata frekuensi harian turut mengalami perubahan sebesar 8,96 persen menjadi 1.003.634 kali transaksi dibandingkan pada penutupan pekan sebelumnya yang mencatatkan 1.102.435 kali transaksi. Perubahan sebesar 12,51 terjadi pada data rata-rata volume transaksi harian menjadi 13,695 miliar saham dari 15,653 miliar saham sepekan yang lalu. Investor asing pada perdagangan akhir pekan lalu mencatatkan nilai jual bersih sebesar Rp1,17 triliun, sedangkan sepanjang tahun 2021 investor asing mencatatkan beli bersih sebesar Rp10,70 triliun.
Selama periode sepekan dari tanggal 29 Maret sampai dengan 1 April 2021, Pasar Modal Indonesia menyambut kedatangan 2 Perusahaan Tercatat baru dan pencatatan Obligasi. Pencatatan Perdana Saham PT Sunter Lakeside Hotel Tbk. dengan kode saham SNLK merupakan yang pertama yang dilaksanakan secara virtual pada pekan ini, yaitu pada Senin, 29 Maret 2021 dan merupakan Perusahaan Tercatat ke-10 di PT Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2021. SNLK bergerak pada sektor Consumer Cyclicals dengan sub sektor Consumer Services. Adapun Industri dari SNLK adalah Tourism & Recreation dengan sub industri Hotels, Resorts & Cruise Lines.
Baca juga: OJK Tingkatkan Mekanisme Pengawasan terhadap Ahli Syariah Pasar Modal
Kemudian pada Selasa, 30 Maret 2021 PT Zyrexindo Mandiri Buana Tbk dengan kode saham ZYRX resmi menjadi Perusahaan Tercatat ke-11 di BEI pada Tahun 2021. ZYRX bergerak pada sektor Technology dengan sub sektor Technology Hardware & Equipment. Adapun Industri dan sub industri dari ZYRX adalah Computer Hardware. SNLK dan ZYRX tercatat pada Papan Pengembangan BEI.
Pada Senin, 29 Maret 2021, PT Merdeka Copper Gold Tbk. (MDKA) menerbitkan Obligasi Berkelanjutan II Merdeka Copper Gold Tahap I Tahun 2021 yang resmi tercatat di BEI dengan nilai nominal sebesar Rp1,5 triliun. Hasil pemeringkatan dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (PEFINDO) untuk Obligasi ini adalah idA (Single A). Bertindak sebagai Wali Amanat dalam emisi ini adalah PT Bank Rakyat Indonesia (persero) Tbk.
Total emisi Obligasi dan Sukuk yang telah tercatat sepanjang tahun 2021 adalah 19 Emisi dari 16 Emiten senilai Rp20,59 triliun. Total emisi Obligasi dan Sukuk tercatat di BEI saat ini berjumlah 480 emisi dengan nilai nominal outstanding sebesar Rp433,21 triliun dan US$47,5 juta yang diterbitkan oleh 130 Emiten.
Surat Berharga Negara (SBN) tercatat di BEI berjumlah 143 seri dengan nilai nominal Rp4.155,60 triliun dan US$400,00 juta. Selain itu, tercatat Efek Beragun Aset (EBA) sebanyak 11 emisi senilai Rp7,02 triliun.
Vaksinasi
Sektor perbankan dan pasar modal memiliki peran penting dalam mendukung perekonomian nasional, oleh karena itu, vaksinasi bagi para petugas pelayanan publik di kedua sektor itu menjadi sangat penting. Berkaitan dengan hal tersebut, Presiden Republik Indonesia Joko Widodo pada Rabu, 31 Maret 2021, meninjau jalannya vaksinasi yang berlangsung di Main Hall BEI. Para penerima vaksin sebagian besar merupakan petugas pelayanan publik di sektor perbankan dan pasar modal yang memiliki intensitas tinggi dalam berinteraksi langsung dengan nasabah seperti teller dan petugas di bagian layanan pelanggan, mereka diberikan dosis pertama vaksin CoronaVac dari Sinovac.
Bersamaan dengan vaksinasi bagi para petugas pelayanan publik pada sektor perbankan dan pasar modal, vaksinasi juga diberikan kepada para lansia dari kedua industri tersebut. Hal tersebut merupakan dukungan terhadap program pemerintah, serta bentuk kepedulian dan upaya memberikan perlindungan kepada kelompok yang paling rentan dari penyebaran Covid-19. Selain itu, acara ini diharapkan dapat meyakinkan masyarakat Indonesia bahwa vaksin yang diberikan aman dan halal.
Baca juga: Regulasi Pasar Modal, Merangsang Aksi Fund Raising di Pasar Modal pada 2021
Mendampingi Presiden dalam peninjauan kali ini di antaranya adalah Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Menteri Keuangan Sri Mulyani, Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso, Ketua Umum Ikatan Bankir Indonesia Haryanto T Budiman, dan Direktur Utama BEI Inarno Djajadi. Aca
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News