1
1

Siap Lunasi Obligasi, Pefindo Tegaskan Peringkat Chandra Asri idAA-

Media Asuransi, JAKARTA – PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) menegaskan peringkat idAA- untuk Obligasi Berkelanjutan I Tahap II Tahun 2018 Seri B PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) yang akan jatuh tempo pada 1 Maret 2023.

TPIA berencana melunasi obligasi yang akan jatuh tempo sebesar Rp100 miliar dengan kas internal. Per 30 September 2022, TPIA memiliki kas dan deposito berjangka sebesar USD1,14 miliar. Likuiditas perusahaan yang kuat sebesar USD2,3 miliar, termasuk hasil dari right issue sebesar USD1,1 miliar yang belum digunakan untuk pengembangan kompleks petrokimia kedua dan fasilitas kredit yang belum ditarik sebesar USD0,3 miliar, telah memberikan bantalan dari kerugian usaha yang dialami selama sembilan bulan pertama tahun 2022 (9M2022) walaupun membukukan pertumbuhan pendapatan sebesar 3,5% pada periode tersebut.

|Baca juga: Hadapi Tantangan Eksternal, Chandra Asri (TPIA) Derita Kerugian US$111,1 Juta

Kondisi ini terutama disebabkan oleh melemahnya permintaan produk petrokimia di pasar global terutama dari China, sementara harga bahan baku melonjak akibat meningkatnya ketegangan politik akibat perang Rusia-Ukraina.

TPIA merupakan produsen petrokimia yang beroperasi secara terintegrasi, menyediakan olefina, poliolefina, monomer stirena, butadiena, methyl-tertiary-butylether (MTBE), dan butena-1. Perusahaan memiliki satu-satunya naphtha cracker, fasilitas produksi monomer stirena, butadiena, MTBE, dan butena-1 di dalam negeri.

Naphtha cracker milik perusahaan memiliki kapasitas produksi 2.138 kilo ton per tahun (KTA), fasilitas produksi polietilena dengan kapasitas 736 KTA, fasilitas produksi monomer stirena dengan kapasitas 340 KTA, fasilitas produksi polipropilena dengan kapasitas 590 KTA, fasilitas produksi butadiena dengan kapasitas 137 KTA, fasilitas produksi MTBE dengan kapasitas 128 KTA, dan fasilitas produksi butene-1 dengan kapasitas 43 KTA.

Pada tanggal 30 September 2022, saham perusahaan dimiliki oleh PT Barito Pacific Tbk (34,6%), SCG Chemicals Co Ltd (30,6%), PT TOP Investment Indonesia (15,0%), Prajogo Pangestu (7,8%), Marigold Resources Pte Ltd (3,9%), dan publik (8,1%).

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Pefindo Tegaskan Peringkat Bank Capital idBBB-
Next Post AM Best Downgrade Prospek Asuransi Umum Jerman Jadi Negatif

Member Login

or