1
1

Survei Bank Indonesia: Penjualan Eceran Diprakirakan Tetap Tumbuh

Pedagang telur di pasar tradisional. | Foto: Media Asuransi/Arief Wahyudi

Media Asuransi, JAKARTA – Survei Penjualan Eceran April 2024 yang dilakukan Bank Indonesia (BI) menunjukkan bahwa penjualan eceran diprakirakan tetap tumbuh. Kinerja penjualan eceran pada April 2024 diprakirakan melanjutkan pertumbuhan, baik secara tahunan maupun bulanan. Hal tersebut tecermin dari Indeks Penjualan Riil (IPR) April 2024 sebesar 243,2, atau tumbuh 0,1 persen year on year (yoy).

Tetap positifnya penjualan eceran tersebut didorong oleh pertumbuhan Kelompok Suku Cadang dan Aksesori, Bahan Bakar Kendaraan Bermotor, serta Makanan, Minuman, dan Tembakau. Secara bulanan, penjualan eceran diprakirakan tumbuh positif sebesar 3,3 persen month to month (mtm) ditopang oleh Kelompok Peralatan Informasi dan Komunikasi serta Makanan, Mi​numan, dan Tembakau yang tercatat tetap tumbuh didorong oleh kegiatan masyarakat saat Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Idulfitri.

|Baca juga: Bank Indonesia Prakirakan Penjualan Eceran akan Tetap Kuat

“Pada Maret 2024 IPR tercatat mencapai 235,4 atau tumbuh sebesar 9,3 persen yoy,” kata Asisten Gubernur​ dan Kepala Departemen Komunikasi BI, Erwin Haryono, dalam keterangan resmi yang dikutip Jumat, 17 Mei  2024.

Peningkatan kinerja penjualan eceran tersebut didorong oleh beberapa kelompok, dengan peningkatan tertinggi pada Subkelompok Sandang diikuti Kelompok Suku Cadang dan Aksesori, serta Makanan, Minuman, dan Tembakau. Secara bulanan, penjualan eceran tumbuh 9,9 persen mtm didorong terutama oleh Subkelompok Sandang diikuti Peralatan Informasi dan Komunikasi, Suku Cadang dan Aksesori, serta Makanan, Minuman, dan Tembakau sejalan dengan peningkatan kegiatan masyarakat saat bulan Ramadan, persiapan HBKN Idulfitri, dan program potongan harga.

Dari sisi harga, tekanan inflasi pada Juni dan September 2024 diprakirakan menurun, tecermin dari Indeks Ekspektasi Harga Umum (IEH) Juni dan September 2024 yang masing-masing tercatat sebesar 140,1 dan 134,5, lebih rendah dari IEH bulan sebelumnya yang masing-masing sebesar 146,1 dan 136,9.

Editor: S. Edi Santosa

 

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post BSI Maslahat Salurkan Bantuan untuk Penyintas Banjir di Sumatera Selatan
Next Post Indonesia Membuka Peluang Investasi dari Semua Pihak

Member Login

or