Media Asuransi, JAKARTA – PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA) menargetkan penjualan lahan seluas 20 hektare dari Suryacipta City of Industry Karawang dan penjualan lahan seluas 60 hektare dari Subang Smartpolitan.
Presiden Direktur SSIA, Johannes Suriadjaja, mengatakan bahwa menghadapi tahun 2022 pihaknya optimistis kinerja perseroan akan semakin meningkat dibanding tahun lalu. “Tahun ini, kami menargetkan penjualan lahan seluas 20 hektare dari Suryacipta City of Industry Karawang dan penjualan lahan seluas 60 hektare dari Subang Smartpolitan,” jelasnya.
Saat ini, SSIA tengah menjalani tahap pengembangan fase 1 Subang Smartpolitan seluas 400 hektare (Ha). Nantinya kawasan tersebut akan menjadi wajah bagi Subang Smartpolitan dengan konsep smart & sustainable.
|Baca juga: Peringkat Obligasi Jatuh Tempo Surya Internusa (SSIA) Ditegaskan idBBB+
“Seiring dengan kebijakan pemerintah yang telah memberikan kelonggaran kepada masyarakat untuk kembali beraktivitas dan semakin membaiknya kondisi perekonomian serta realisasi investasi di Indonesia, kami yakin, Subang Smartpolitan maupun Suryacipta City of Industry Karawang akan memiliki prospek yang positif, baik dari sisi peningkatan permintaan maupun transaksi,” ujar Johannes.
Sepanjang tahun 2021, SSIA mencatat penjualan lahan seluas 10,1 hektare pada tahun 2021 ke perusahaan teknologi regional dan perusahaan kimia dengan nilai total Rp179,8 miliar. Naik sekitar 81,6% dibandingkan dengan penjualan lahan sebesar 5,6 hektare (Rp82,5 miliar) pada tahun 2020.
Perseroan membukukan pendapatan konsolidasi sebesar Rp2.352,9 miliar. Pendapatan ini mengalami penurunan sekitar 20,2% dari Rp2.947,3 miliar yang dibukukan di FY20. Penurunan ini terutama disebabkan oleh pendapatan properti dan konstruksi yang masing-masing turun sebesar 20,1% dan 20,0%. Sementara itu, pendapatan segmen bisnis perhotelan SSIA turun sekitar 13,0%.
Pada Rabu 8 Juni 2022, PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA) melaksanakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) di Jakarta. Sejumlah agenda penting pada RUPST kali ini, di antaranya adalah pengesahan laporan keuangan tahun buku 2021, penunjukan akuntan publik, persetujuan penggunaan laba perseroan dan perubahan susunan pengurus perseroan.
Dalam RUPST, perseroan telah memperoleh persetujuan pemegang saham atas agenda berikut: pertama, Persetujuan Laporan Direksi dan Laporan Pengawasan Dewan Komisaris serta Pengesahan Laporan Tahunan Perseroan untuk Tahun Buku yang berakhir pada 31 Desember 2021. Kedua, persetujuan atas rencana penggunaan laba bersih perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2021.
|Baca juga: Surya Semesta Internusa (SSIA) Cetak Penurunan Pendapatan 2021 sebesar 20,2%
Ketiga, penetapan gaji dan tunjangan bagi anggota Direksi dan gaji atau honorarium dan tunjangan bagi anggota Dewan Komisaris Perseroan untuk tahun buku 2022. Keempat, Penunjukan Akuntan Publik Independen yang akan melakukan audit atas buku-buku perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2022 dan pemberian wewenang kepada Dewan Komisaris Perseroan untuk menetapkan jumlah honorarium Akuntan Publik Independen tersebut serta persyaratan lain penunjukkannya.
Kelima, perubahan dan/atau pengangkatan kembali anggota direksi perseroan, dengan mengangkat Sonny Satia Negara sebagai direktur untuk jangka waktu 3 tahun terhitung sejak ditutupnya rapat ini sampai dengan penutupan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan perseroan yang akan diadakan pada tahun 2025.
Dengan demikian, susunan direksi dan komisaris perseroan pasca RUPST adalah sebagai berikut:
Dewan Komisaris:
Presiden Komisaris (Independen) : Hagianto Kumala
Wakil Presiden Komisaris : Emil Salim
Komisaris : Royanto Rizal
Komisaris : Steen Dahl Poulsen
Komisaris : Crescento Hermawan
Direksi:
Presiden Direktur : Johannes Suriadjaja
Wakil Presiden Direktur : Eddy Purwana Wikanta
Direktur : The Jok Tung
Direktur : Wilson Effendy
Direktur : Sonny Satia Negara
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News