Media Asuransi, GLOBAL – Swiss Re Corporate Solutions bersama perusahaan rintisan iklim berbasis di Berlin, goodcarbon, meluncurkan produk asuransi baru. Langkah itu untuk pembelian kredit karbon jangka panjang yang menawarkan penggantian kredit yang diasuransikan secara in-kind.
|Baca: Delta Dunia (DOID) Dirikan Anak Usaha untuk Jalankan ESG
Produk asuransi inovatif ini memungkinkan perusahaan untuk membangun portofolio kredit karbon berjangka lima tahun secara global. Dengan demikian, asuransi ini memainkan peran penting dalam mengembangkan pasar berjangka yang likuid, mentransfer risiko, dan meningkatkan kepercayaan pada kredit berjangka.
“Asuransi karbon berjangka memainkan peran penting mengembangkan pasar berjangka likuid. Asuransi ini mentransfer risiko dan meningkatkan kepercayaan pada kredit berjangka, menawarkan solusi menyalurkan modal ke proyek berdampak melalui penjualan kredit karbon yang diasuransikan,” jelas goodcarbon, dikutip dari Reinsurance News, Jumat, 19 Juli 2024.
Selain menyediakan akses ke pasokan kredit karbon berkualitas tinggi, asuransi ini juga mempermudah aliran modal ke proyek-proyek berbasis alam yang menguntungkan ekosistem kritis dan komunitas rentan.
Atasi hambatan kritis
Co-Founder dan Managing Director goodcarbon Jerome Cochet menyatakan kemitraan ini mengatasi hambatan kritis di pasar karbon sukarela. Ini akan menambah likuiditas ke pasar karbon berjangka dan memiliki potensi untuk membuka aliran modal swasta yang sangat dibutuhkan ke proyek-proyek berbasis alam.
“Kami sangat senang bermitra dengan Swiss Re untuk membawa penawaran ini ke pasar,” ujarnya.
Kepala Keberlanjutan Swiss Re Corporate Solutions Lasse Wallquist menambahkan, sebagai tanda kekuatan inovasi Swiss Re, produk asuransi baru ini fokus pada mengurangi risiko dalam perjanjian pembelian kredit karbon jangka panjang.
“Dengan mentransfer risiko non-pengiriman dari kontrak-kontrak tersebut melalui kemitraannya dengan goodcarbon, Swiss Re membantu klien meningkatkan ketahanan rencana transisi iklim mereka,” pungkasnya.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News