1
1

Tekanan Pasar Saham Diprediksi Mereda Terbatas

Bursa Saham Indonesia | Foto: Media Asuransi/Arief Wahyudi

Media Asuransi, JAKARTA – Infovesta Utama memperkirakan tekanan pada pasar saham diprediksi mereda secara lebih terbatas, investor dapat melakukan aksi buy pada saham big-cap dengan valuasi undervalued.

Sedangkan pada obligasi, saat ini masih menjadi waktu yang tepat untuk mengoleksi seri SUN mengingat harga sedang undervalued alias murah. “Di tengah masih tinggi risiko, investor menerapkan strategi barbel dengan menyeimbangkan bobot antara porsi tenor jangka pendek dan jangka panjang,” tulis Tim Riset Infovesta dalam Weekly Mutual Funds Update dikutip, Selasa, 17 Desember 2024.

Dalam sepekan terakhir kinerja IDX Composite (IHSG) bergerak bearish sebesar -0,79%% ke level 7.324,79 dipicu oleh melemahnya saham big bank dan indeks sektoral. Kemudian, investor asing melakukan aksi jual bersih sebanyak Rp2,70 triliun dalam sepekan. Dari sisi saham, top laggards IHSG yakni TPIA (-10,37%), BBRI (-3,25%) dan BMRI (-3,21%). Dari sentimen domestik, penjualan eceran Indonesia meningkat sebesar 1,5% YoY atau mengalami perlambatan jika dibandingkan bulan lalu sebesar 4,6% YoY.

|Baca juga: REVIEW SEPEKAN: IHSG Terkoreksi 0,79%, Kapitalisasi Susut Rp69 Triliun

“Hal ini disebabkan karena perlambatan yang signifikan dalam penjualan makanan dan penurunan lebih lanjut dalam perdagangan informasi & komunikasi, barang budaya & rekreasi dan peralatan rumah tangga.”

Kemudian, penjualan mobil di Indonesia anjlok – 11,9% YoY menjadi 74.347 unit pada November 2024, jauh lebih tajam dibandingkan penurunan -3,9% YoY pada bulan sebelumnya.

Dari China, tingkat inflasi tahunan turun menjadi 0,2% YoY lebih rendah dari perkiraan pasar sebesar 0,5% YoY. Perlambatan ini menyoroti meningkatnya risiko deflasi di negara itu meskipun ada langkah-langkah stimulus baru-baru ini dari China dan sikap kebijakan moneter yang mendukung dari bank sentral.

|Baca juga: Infovesta: Saham Big Cap Undervalued Layak Dikoleksi

Dari AS, klaim pengangguran AS melonjak 17.000 dari minggu sebelumnya menjadi 242.000 pada minggu pertama Desember, jauh di atas ekspektasi pasar bahwa klaim akan turun menjadi 220.000. Pasar obligasi dalam sepekan terakhir ditutup melemah.

Infovesta Gov. Bond Index turun -0,05% ke level 10.451,71. Yield SBN 10-tahun dan US Treasury Yield 10-Yr bergerak bearish yakni masing-masing naik sebesar +12,60bps WoW ke level 7,04% dan +54,00bps WoW ke level 4,69%.

Sentimen dari global, tingkat inflasi tahunan AS naik menjadi 2,7% YoY. Kemudian, inflasi harga produsen AS naik 0,4% MoM di atas perkiraan pasar sebesar 0,2% MoM karena biaya barang naik 0,7%, dipimpin oleh makanan, yaitu telur ayam.

Harga untuk sayuran segar dan kering, buah-buahan segar dan melon, unggas olahan, rokok non-elektronik, dan tenaga listrik rumah tangga juga meningkat. Selain itu, harga untuk layanan naik tipis 0,2%, yaitu margin untuk mesin dan grosir kendaraan.

Editor: Achmad Aris

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Neraca Perdagangan Surplus US$4,42 Miliar
Next Post IHSG Diprediksi Melemah Terbatas, Ajaib Sarankan Koleksi Saham MYOR, SRTG, BSDE

Member Login

or