1
1

Infovesta: Saham Big Cap Undervalued Layak Dikoleksi

Bursa Efek Indonesia. | Foto: Media Asuransi/Arief Wahyudi

Media Asuransi, JAKARTA – Infovesta Utama merekomendasikan dalam sepekan ini investor dapat melakukan aksi buy pada saham big cap dengan valuasi undervalued.

Sedangkan pada obligasi, saat ini masih menjadi waktu yang tepat untuk mengoleksi SUN khususnya seri-seri baru maupun re-opening yang diterbitkan pemerintah. “Investor dapat mengurangi porsi tenor jangka pendek dan menambah porsi tenor menengah hingga panjang,” tulis Tim Riset Infovesta dalam Weekly Mutual Funds Update dikutip, Selasa, 5 November 2024.

Dalam sepekan terakhir kinerja IDX Composite (IHSG) bergerak bearish sebesar -2,46% ke level 7.505,26 dipicu oleh melemahnya mayoritas indeks sektoral dan saham big caps. Kemudian, investor asing melakukan aksi jual bersih sebanyak Rp2,65 triliun dalam sepekan.

|Baca juga: Infovesta: Investor Bisa Koleksi Saham Big Cap Terdiskon

Dari sisi saham, top laggards IHSG yakni BMRI (-5,67%), BREN (-7,90%) dan BBCA (-3,02%). Dari sentimen domestik, PMI Manufaktur Indonesia bertahan di angka 49,2 poin, menandai masih terjadinya penurunan dari aktivitas pabrik. Sementara itu, ketidakpastian geopolitik menyebabkan penurunan penjualan luar negeri selama delapan bulan.

Dari China, PMI Manufaktur NBS meningkat menjadi 50,1 poin sedikit di atas ekspektasi pasar sebesar 50 poin. Ini menandai ekspansi pertama dalam aktivitas pabrik sejak April, karena output tumbuh untuk bulan kedua berturut-turut.

Dari AS, Ekonomi pada Q3-2024 tumbuh 2,8% QoQ di bawah dari perkiraan pasar sebesar 3% QoQ. Pengeluaran pribadi meningkat, didorong oleh lonjakan konsumsi barang dan pengeluaran yang kuat untuk layanan, sebagian besar seperti obat resep, kendaraan bermotor & suku cadangnya, layanan rawat jalan & layanan makanan dan akomodasi. Konsumsi pemerintah juga naik, dipimpin oleh belanja pertahanan.

|Baca juga: Investor Bisa Buy Saham Big Cap dengan Valuasi Undervalued

Kemudian, jumlah lowongan pekerjaan turun sebanyak 418.000 menjadi 7,44 juta di bawah ekspektasi pasar sebesar 7,99 juta. Ini adalah level terendah sejak Januari 2021, yang menunjukkan pasar tenaga kerja sedang mendingin. Lowongan pekerjaan menurun di bidang perawatan kesehatan & bantuan sosial dan pemerintah. Pasar obligasi dalam sepekan terakhir ditutup melemah.

Infovesta Gov. Bond Index turun -0,10% ke level 10.466,27. Yield SBN 10-tahun dan US 10-Y Treasury Yield bergerak bearish yakni naik masing-masing sebesar 1,90bps WoW ke level 6,77% dan 13,10bps ke level 4,36%.

Sentimen dari domestik, inflasi inti Indonesia naik menjadi 2,12% YoY, sementara tingkat inflasi tahunan Indonesia turun menjadi 1,71% YoY yang didorong oleh menurunnya harga pangan karena pasokan beras dalam negeri masih melimpah menyusul musim panen yang tertunda. Sentimen dari global, Core PCE Price Index AS naik sebesar 0,3% MoM yang didorong oleh kenaikan pada harga jasa.

Editor: Achmad Aris

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Kevin Soedyatmiko Sah Jadi Komisaris Oona Insurance (ABDA)
Next Post Maksimalkan Cuan di 2025, CAR Life Perkuat Bisnis Asuransi Jiwa Kredit!

Member Login

or