1
1

tob Insurance Incar Premi Rp150 Miliar di Akhir 2019

     Sejak mulai beroperasi pada Januari 2019, PT Asuransi Total Bersama (tob insurance) menargetkan pendapatan premi tahun ini sebesar Rp150 miliar. Selanjutnya, perusahaan asuransi umum ini menargetkan pencapaian premi dapat tumbuh lebih dari dua kali lipat di tahun 2020.  Pendapatan premi hingga Juli 2019 telah mencapai Rp70 miliar. Premi tersebut berasal lebih dari 320.000 polis yang dibukukan hingga akhir Juli 2019. Di tahun 2020 kami targetkan pendapatan premi mencapai Rp350 miliar. Kami optimistis kenaikan bisa mencapai lebih dari dua kali lipat karena pengalaman tahun ini membuat kita lebih agresif,” ungkap Direktur Keuangan tob insurance Fransiskus Xaverius Wandy di Jakarta, 2 Agustus 2019.

   Dia menambahkan, hingga Juni 2019, tob insurance telah membukukan total aset sebesar Rp245 miliar. Ditargetkan akhir tahun ini asetnya berada di kisaran Rp300 miliar hingga Rp350 miliar. Sementara RBC per Juni 2019 mencapai 2.054 persen, lebih tinggi dari ketentuan OJK yang sebesar 120 persen.

    Presiden Direktur tob insurance Rudy Gunawan, di kesempatan yang sama mengatakan, saat ini perseroantelah memasarkan 11 produk asuransi melalui 18 kantor pemasaran yang tersebar di beberapa kota. Adapun produk yang ditawarkan meliputi Asuransi Kendaraan Bermotor, Asuransi Kecelakaan Diri, Asuransi Kebakaran dan Harta Benda, Asuransi Pengangkutan, dan produk asuransi lain seperti Asuransi Uang, dan Asuransi Rekayasa. Dalam waktu dekat kami akan menambah satu kantor lagi, sehingga menjadi 19 kantor pemasaran dan satu head office,ungkapnya.

    Rudy optimistis mencapai target pendapatan di akhir tahun ini, karena tob insurance disokong oleh pengalaman pemegang saham di bidang otomotif dan masih rendahnya penetrasi asuransi di Indonesia. Menurut dia, dengan latar belakang pendiri di sektor otomotif, portofolio kendaraan bermotor masih mendominasi hingga 90 persen dari total premi perseroan. Portofolio kendaraan bermotor masih 90 persen. Ke depan akan dikembangkan produk lain. Jadi captive market turun ke 83 persen dan sisanya kombinasi. Kami akan gandeng mitra dalam pasarkan produk, seperti bank, agen, broker, dan retail, ungkap Rudy.

    Tob insurance merupakan perusahaan kolaborasi antara PT Daya Adicipta Mustika (Daya Group) yang merupakan bagian dari Triputra Group, PT Ananta Andal Prima milik Anton Setiawan (pendiri Tunas Group), PT Ommitra Bersama Sahabat, dan beberapa pemegang saham pribadi.

   Sementara itu, Direktur Teknik tob insurance Diana Tjandra Gunawan menambahkan, selain produk tradisional yang ada saat ini, tob insurance tengah menggarap proyek kemitraan dengan asuransi jiwa, seperti untuk produk cash planKami juga bermitra melalui konsorsium untuk asuransi pengangkutan komoditi batubara, jelas Diana.

    Diana juga mengatakan sejak awal pendirian tob insurance, layanan berbasis teknologi menjadi salah satu fokus perusahaan. Saat ini perusahaan terus menerus melakukan pengembangan pada aplikasi dan sistem baik untuk internal maupun eksternal guna mencapai pangsa pasar yang seluas-luasnya dan meningkatkan pelayanan kepada nasabah. Untuk  digital apps, kami mengunakan vendor eksternal dan internal. Biayanya memang cukup besar, sekitar 2-5 persen dari belanja investasi kami, ungkapnya.

  Diana menambahkan saat ini lini distribusi produk masih didominasi bisnis leasing sebesar 85 persen, bisnisdirect enam persen, agen lima persen, dan broker empat persen. Hingga Juni, kami juga menerima klaim dari 296 kasus. Mayoritas kendaraan bermotor, hanya satu klaim non kendaraan. Kalau diuraikan, klaim kendaraan roda empat 55 persen,  44 persen roda 2, dan satu persen PA (personal accident), katanya. Wiek

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Aswata Luncurkan Asuransi Khusus Perempuan
Next Post Prudential Indonesia Jalin Kerja Sama dengan Halodoc

Member Login

or