PT Asuransi Tugu Pratama Tbk (Tugu Insurance) optimistis kinerja tahun ini akan lebih baik dibandingkan tahun sebelumnya. Hal itu tercermin pada perolehan premi secara konsolidasi per Maret 2019 sebesar 69,59 juta dolar AS, naik 26,55 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 54,99 juta dolar AS.
Presiden Direktur Tugu Insurance Indra Baruna seusai Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) perseroan di Jakarta, 24 April 2019, menjelaskan bahwa tren positif juga terlihat pada kinerja hasil underwriting konsolidasi yang meningkat 1,92 persen dari 14,62 juta dolar AS menjadi 14,91 juta dolar AS. “Peningkatan premi dan hasil underwriting terjadi baik di induk perusahaan maupun di anak perusahaan yaitu Tugu Reasuransi,” jelas dia dalam rilis yang diterima redaksi.
Selama kuartal pertama 2019, pendapatan premi induk perusahaan meningkat 11,27 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Hal ini memunculkan optimisme bahwa pendapatan premi akan meningkat lagi karena secara siklikal pembaruan premi dari akun-akun besar akan diperoleh pada awal kuartal ketiga dan keempat.
Sementara itu untuk tahun 2018, menurut Indra Baruna, industri asuransi menghadapi sejumlah tantangan, antara lain kondisi pasar belum terlalu kondusif. Iklim investasi sektor migas di Indonesia dipandang belum begitu menarik bagi investor. Investor juga mempertimbangkan faktor politik sehingga realisasi investasi di sektor migas lebih rendah dari target yang dipatok pemerintah.
Sepanjang 2018, Tugu Insurance meraih pendapatan premi neto sebesar 175,98 juta dolar AS, meningkat 6,4 persen dari tahun sebelumnya sebesar 165,43 juta dolar AS. Dalam periode yang sama, pendapatan underwriting tercatat sebesar 146,47 juta dolar AS, meningkat 7,7 persen dibandingkan tahun sebelumnya sebesar 136,05 juta dolar AS.
Untuk tahun 2019 ini, menurut Indra, bisnis korporasi masih menjadi tulang punggung bagi Tugu Insurance. Namun, perseroan terus meningkatkan bisnis ritel dengan mengembangkan strategi digital. “Kami akan mengoptimalkan integrasi sistem aplikasi asuransi untuk proses bisnis B-to-B dan B-to-C guna menjaring lebih banyak pelanggan di era digital,” jelasnya.
Sebagai anak perusahaan PT Pertamina (Persero), maka ke depannya Tugu Insurance semakin memanfaatkan sinergi bisnis di lingkungan BUMN melalui aplikasi MyPertamina dan LinkAja. “Perseroan juga akan membangun ekosistem E-commerce sendiri untuk berbagai macam kemudahan dan manfaat, menciptakan layanan berbasis Platform Value bagi konsumen,” tambah Indra.
Perseroan telah mengembangkan sistem manajemen informasi Enterprise Resource Planning (ERP), yakni Tugu Insurance Solution (TIS). Dengan menggunakan TIS, seluruh aspek dalam perseroan menjadi terintegrasi. Perseroan juga mengembangkan TIS Web Access (TWA) untuk berbagai kebutuhan tertanggung menjadi lebih cepat dan efisien.
Selama ini, Tugu Insurance memasarkan berbagai produk asuransi umum berbasis konvensional maupun syariah. Produk-produk itu antara lain, asuransi harta benda atau properti, asuransi kendaraan bermotor, asuransi pengangkutan (marine cargo), asuransi rangka kapal (marine hull), asuransi rangka pesawat (aviation), dan asuransi satelit. Perseroan juga melayani produk asuransi energi onshore maupun offshore, asuransi rekayasa (engineering), asuransi tanggung gugat (liability), asuransi kecelakaan diri dan kesehatan, asuransi kredit, penjaminan (suretyship), dan asuransi aneka risiko yang tidak dijamin pada produk asuransi lainnya serta asuransi personal & financial lines.Edi
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News