Media Asuransi, GLOBAL – Bursa saham Wall Street sebagian besar menguat pada akhir perdagangan Rabu waktu setempat (Kamis pagi WIB). Kondisi itu mengangkat indeks S&P 500 ke rekor baru menyusul kinerja Netflix yang kuat dan data yang menunjukkan kesehatan ekonomi AS.
Mengutip The Business Times, Kamis, 25 Januari 2024, indeks S&P 500 berbasis luas melonjak 0,1 persen menjadi 4.868,55 dan mencatat rekor ketiga berturut-turut. Indeks Dow Jones Industrial Average turun 0,3 persen menjadi 37.806,52. Sedangkan Komposit Nasdaq yang kaya akan teknologi naik 0,4 persen menjadi 15.481,92.
Saham Netflix melonjak lebih dari 10 persen karena melaporkan adanya penambahan sekitar 13 juta pelanggan pada kuartal terakhir, meningkatkan harapan mengenai hasil dari raksasa teknologi lainnya. Analis juga mengutip data survei manajer pembelian AS dari S&P Global yang menunjukkan manufaktur dan jasa mengalami ekspansi.
Data AS optimistis
Karl Haeling dari LBBW mengungkapkan data AS yang optimistis melanjutkan tren yang sama seperti yang dilihat pada tahun lalu. Hal itu ketika pertumbuhan ekonomi lebih kuat dari perkiraan sepanjang tahun dan perlambatan besar yang diharapkan masyarakat tidak pernah terjadi.
|Baca: POJK 23/2023 Meluncur, OJK: Memperkuat Fondasi Industri Asuransi!
“Secara keseluruhan, ini adalah situasi yang baik untuk saham karena memberi Anda harapan untuk soft landing,” katanya.
Selain Netflix, sebagian besar perusahaan teknologi besar lainnya termasuk Amazon dan Meta Platforms naik lebih tinggi menjelang laporan pendapatan. Nilai pasar Microsoft naik tipis di atas US$3 triliun sebelum mengakhiri hari tepat di bawahnya dengan kenaikan 0,9 persen.
Di antara perusahaan-perusahaan lain yang melaporkan kinerjanya, merek popok dan produk kertas Kimberly-Clark turun lebih dari lima persen setelah melaporkan laba yang lebih lemah dari perkiraan. Kondisi itu karena pergerakan mata uang yang tidak menguntungkan.
Saham lainnya yang bergerak mengikuti laporan laba perusahaan adalah Global Dynamics, yang naik 4,9 persen dan Texas Instruments, yang turun 2,5 persen.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News