1
1

Wall Street Suram

Ilustrasi | Foto: Doc

Media Asuransi, GLOBAL – Bursa saham Wall Street terpantau melemah pada akhir perdagangan Rabu waktu setempat (Kamis pagi WIB). Tekanan terjadi setelah data penjualan ritel yang lebih kuat dari perkiraan membebani harapan bahwa Federal Reserve akan menurunkan suku bunganya lebih cepat.

Mengutip The Business Times, Kamis, 18 Januari 2024, indeks Dow Jones Industrial Average tergelincir 0,3 persen menjadi 37.266,67. Sedangkan S&P 500 berbasis luas berakhir 0,6 persen lebih rendah menjadi 4.739,21. Indeks Komposit Nasdaq yang berbasis teknologi turun 0,6 persen menjadi 14.855,62.

|Baca: 4 Saham Pilihan Hari Ini saat IHSG Rawan Koreksi

Penjualan ritel di negara dengan perekonomian terbesar di dunia itu meningkat sebesar 0,6 persen dari November hingga Desember, menutup tahun yang ditandai dengan kuatnya permintaan konsumen, menurut data pemerintah.

“Hal utama yang dapat diambil dari laporan ini adalah belanja konsumen tetap sehat pada bulan terakhir 2023, yang tidak memperkuat argumen untuk segera memulai kampanye penurunan suku bunga secara cepat oleh The Fed,” kata Briefing.com dalam sebuah catatan.

“Saya pikir kita melihat pasar menyesuaikan diri dengan tren penurunan suku bunga pada Maret,” kata Peter Cardillo dari Spartan Capital.

Penurunan suku bunga 

Dia menambahkan penurunan suku bunga pada Maret kemungkinan besar tidak akan terjadi mengingat kinerja perekonomian dan cara pejabat bank sentral berbicara tentang kehati-hatian dalam menurunkan suku bunga.

Sementara itu, The Fed merilis pembaruan kondisi ekonomi terbaru ‘beige book’. Tercatat bahwa aktivitas ekonomi sebagian besar tetap tidak berubah dalam beberapa minggu terakhir. Namun dunia usaha AS mengatakan mereka optimistis terhadap prospek penurunan suku bunga, menurut laporan tersebut.

|Baca: Presiden Luncurkan Nusantara Logistics Hub and Services di IKN

Di antara masing-masing perusahaan, raksasa penerbangan Boeing mengalami kenaikan saham sebesar 1,3 persen. Hal ini terjadi sehari setelah sahamnya anjlok hampir delapan persen ketika perusahaan tersebut mengumumkan peninjauan independen terhadap fungsi kendali mutu menyusul insiden yang hampir menimbulkan bencana pada jet 737 MAX.

Editor: Angga Bratadharma

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post OJK Restui Perubahan Nama PT Asuransi Jiwa Syariah Amanahjiwa Giri Artha Menjadi PT Asuransi Jiwa Syariah Kitabisa
Next Post Kurs Dolar AS Sentuh Level Tertinggi

Member Login

or