Media Asuransi, JAKARTA – Dalam menghadapi tantangan digitalisasi keuangan, literasi keuangan dan digital menjadi kunci untuk transaksi yang aman sehingga memberikan manfaat pada konsumen di masa mendatang.
Hal ini terungkap, dalam Talkshow Literasi Keuangan Digital bertajuk: Cerdas dan Aman Bertransaksi Digital” secara hybrid, Selasa, 2 April 2024.
Astra Financial merupakan salah satu dari tujus pilar bisnis Astra bergerak di jasa keuangan. Talkshow ini dihadirkan dalam upaya mendukung implementasi Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) 03/2023, tentang Literasi dan Inklusi Keuangan.
|Baca juga: Tumbuh by Astra Financial Raih 2,5 Juta Kunjungan Konsumen
Acara dibuka dengan keynote speech dari Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Pelindungan Konsumen OJK, Friderica Widyasari Dewi, dan sambutan dari Director-in-Charge Astra Financial, Suparno Djasmin.
Friderica Widyasari Dewi menyampaikan bahwa massifnya aduan masyarakat mengenai transaksi keuangan digital adalah terkait keamanan data dan privasi data konsumen yang disalahgunakan.
“Agar terhindar dari hal tersebut, perlu penguatan sistem keamanan data oleh seluruh penyelenggara jasa keuangan. Selain itu, dalam pemerataan literasi keuangan dan literasi digital menjadi penting, agar masyarakat terhindar dari ancaman kejahatan siber,” jelas Kiki sapaan sehari-hari Friderica.
Berkembangnya digitalisasi sektor keuangan, telah memberikan kemudahan dan manfaat bagi masyarakat. Namun, data Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) OJK 2022 menyebutkan tingkat literasi keuangan masyarakat hanya 49,6 persen, lebih rendah dari tingkat inklusi keuangan yang mencapai 85 persen. Begitu pula literasi digital baru mencapai 41,48 persen. “Harapannya kegiatan ini dapat meningkatkan literasi keuangan dan digital, sehingga masyarakat dapat lebih cerdas, waspada dalam transaksi digital,” katanya.
|Baca juga: Astra Financial Talk di GIICOMVEC 2024 Bersama Bank Jasa Jakarta
Kiki menambahkan bahwa di bulan Ramadan, masyarakat mengkhususkan diri untuk berbuat kebaikan, antara lain mengedepankan sifat berbagi. Namun, di sisi lain banyak tawaran-tawaran yang menggiurkan tetapi ilegal. “Diharapkan masyarakat berhati-hati dan waspada atas beragam modus penipuan, seperti transfer dana pinjol, penawaran paket diskon dengan harga yang tidak wajar dan pesan tentang pengiriman parsel yang meminta masyarakat membuka atau mengunduh dokumen atau aplikasi,” ujarnya.
Dalam kesempatan yang sama Suparno Djasmin mengatakan bahwa Astra Financial akan terus memperkuat literasi dan inklusi keuangan bersama dengan OJK, karena hal ini merupakan tugas bersama antara pelaku dunia usaha dan regulator seperti OJK. “Pada akhirnya semua program kita ini, akan memberikan manfaat kepada seluruh pemangku kepentingan, terutama konsumen atau masyarakat,” tambahnya.
Astra Financial mendukung penuh upaya OJK dalam literasi dan inklusi keuangan di masyarakat. Pada bulan Ramadan ini, Astra Financial menyelenggarakan pameran virtual produk keuangan dalam acara Tumbuh pada 9 -24 Maret 2024. Kegiatan ini memberikan literasi keuangan melalui penyelenggaraan 27 kali talk show virtual dan tujuh kali talk show offline di tujuh kota (Jakarta, Bandung, Surabaya, Makassar, Balikpapan, Medan dan Denpasar). “Seluruh acara ini diikuti oleh 2,5 juta peserta dari semua wilayah Indonesia,” ungkap Suparno.
Editor: S. Edi Santosa
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News