Media Asuransi, JAKARTA – Salah satu perubahan yang harus ada dalam daftar resolusi 2025 adalah tentang perencanaan dan pengelolaan keuangan. Kamu harus lebih memperhatikan hal ini, karena akan memengaruhi banyak hal dalam hidup.
Mengutip laman Ruang Menyala milik OCBC, Minggu, 5 Januari 2025, keuangan yang dikelola dengan baik merupakan modal utama untuk mencapai finansial yang stabil. Kamu jadi bisa memenuhi kebutuhan tanpa kekurangan, serta bisa menyisihkan uang untuk menabung, dana darurat, hingga investasi.
|Baca juga: Ini Pentingnya Mengenal Logical Fallacy di Dunia Kerja
|Baca juga: Tren Kerja Jarak Jauh (Remote) Kian Populer di Asia Tenggara
Pada akhirnya, keuangan kamu akan senantiasa sehat dan stabil. Hal ini akan berdampak positif bagi kesehatan fisik dan mental, serta kebahagiaan dalam hidup. Memiliki perencanaan keuangan yang baik merupakan skil yang wajib dimiliki setiap orang. Dengan perencanaan, kamu jadi lebih hati-hati dalam mengalokasikan uang dan tidak menghamburkannya.
Nah berikut ini beberapa langkah yang bisa kamu tempuh untuk merencanakan keuangan mulai 2025 yaitu:
1. Evaluasi keuangan tahun sebelumnya
Langkah pertama dalam perencanaan keuangan adalah melakukan evaluasi menyeluruh terhadap kondisi keuanganmu selama setahun terakhir. Analisis ini mencakup mencatat semua sumber pemasukan, baik gaji, hasil investasi, atau pendapatan tambahan lainnya, serta mencatat pengeluaran bulanan.
|Baca juga: Survei Populix: Liburan Akhir Tahun Capai Puncak di Awal Januari 2025
|Baca juga: Tips Memilih Asuransi Perjalanan Terbaik ala Allianz
Periksa apakah pengeluaran cenderung boros, dan lihat apakah ada yang bisa diubah, seperti mengurangi belanja impulsif atau langganan yang tidak digunakan. Selain itu, catat berapa total utang yang kamu miliki, termasuk bunga dan cicilan, serta jumlah tabungan atau aset yang sudah terkumpul.
2. Buat tujuan keuangan untuk 2025
Tujuan keuangan adalah peta yang akan memandumu mencapai stabilitas finansial. Bagi tujuanmu ke dalam kategori jangka pendek, jangka menengah, dan jangka panjang. Gunakan metode SMART untuk menetapkan tujuan yakni spesifik (jelas dan detail), measurable (bisa diukur), achievable (realistis untuk dicapai), relevant (sesuai kebutuhan), dan time-bound (punya batas waktu).
Selain itu, kamu juga perlu membuat prioritas apa yang ingin dicapai selama 2025. Misalnya, ingin melunasi semua utang, liburan ke luar negeri, atau memprioritaskan dana untuk pendidikan anak. Dengan begitu, kamu bisa fokus dalam mengalokasikan dana dan memotivasi diri untuk mencapainya.
3. Buat anggaran 2025 yang lebih realistis
Anggaran adalah alat penting untuk mengendalikan pengeluaran. Susun rencana anggaran bulanan dengan membagi penghasilan ke dalam beberapa kategori, seperti kebutuhan pokok, tabungan, investasi, hiburan, dan dana darurat. Metode 50-30-20 sering digunakan karena praktis: 50 persen untuk kebutuhan pokok seperti makanan, tagihan, dan transportasi; 30 persen untuk keinginan seperti hiburan atau belanja; dan 20 persen untuk tabungan atau investasi.
|Baca juga: Menjaga Kesehatan Financial dengan selalu mengevaluasi polis asuransi secara berkala
|Baca juga: Tax Due Diligence, Langkah Penting Sebelum Akuisisi Bisnis
4. Kurangi utang konsumtif di 2025
Jika memiliki utang konsumtif, terutama yang berbunga tinggi seperti kartu kredit atau pinjaman tanpa agunan, buat rencana untuk melunasinya secara bertahap. Mulailah dengan metode snowball (melunasi utang terkecil terlebih dahulu untuk memberikan motivasi) atau avalanche (melunasi utang berbunga tertinggi lebih dulu untuk meminimalkan beban bunga).
Alokasikan sebagian dari pemasukan setiap bulan untuk membayar utang, dan hindari menambah utang baru kecuali benar-benar mendesak.
5. Diversifikasi dan tingkatkan investasi
Investasi adalah kunci untuk meningkatkan kekayaanmu dalam jangka panjang, terutama di tengah ancaman inflasi. Mulailah dengan memahami berbagai instrumen investasi, seperti reksa dana, saham, emas, atau properti, lalu pilih yang sesuai dengan profil risikomu.
|Baca juga: Pengguna Mobil di Indonesia Didorong Memiliki Asuransi untuk Pelindungan Lebih
|Baca juga: Mobil Bekas atau Mobil Baru? 8 Hal Ini Perlu Jadi Pertimbangan
Diversifikasi portofolio investasi penting untuk mengurangi risiko, misalnya dengan mengalokasikan dana ke beberapa instrumen yang berbeda. Jika kamu sudah berinvestasi, tingkatkan alokasi dana investasi secara bertahap, misalnya dengan menambah jumlah setoran bulanan atau mencoba instrumen baru yang lebih potensial.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News