Media Asuransi, JAKARTA – Dinamika geopolitik dan ketidakpastian ekonomi global saat ini mendorong pendekatan defensif dalam pengelolaan kekayaan, seiring mengamati peluang di pasar Asia yang potensial. Kehati-hatian diperlukan guna memaksimalkan keuntungan saat menempatkan dana di sebuah instrumen investasi.
Di tengah tekanan dari suku bunga tinggi, inflasi, dan ketegangan geopolitik, strategi pengelolaan kekayaan kini berfokus pada perlindungan nilai aset dan menghindari risiko tinggi. Di sisi lain, pertumbuhan segmen individu High Net Worth (HNWI) masih sangat pesat.
|Baca juga: BI Desak Perbankan Segera Turunkan Suku Bunga Kredit Demi Dorong Ekonomi RI
|Baca juga: PLN Rombak Jajaran Direksi dan Komisaris, Ini Daftar Lengkapnya!
Knight Frank Global Wealth Report pada 2024 mencatat jumlah HNWI pada 2023 naik 2,6 persen dari 2022. Angka ini diramal terus naik hingga 38,3 persen pada 2028, didorong pertumbuhan ekonomi dan pendapatan per kapita secara umum, populasi muda yang semakin mudah mengakses peluang investasi, serta faktor seperti perubahan iklim dan perkembangan teknologi.
Hal ini didukung data bisnis DBS Treasures di Indonesia dengan pertumbuhan Asset Under Management (AUM) 2022 hingga 2025 di 39 persen. Dengan pertumbuhan HNWI yang pesat, kebutuhan akan solusi keuangan menyeluruh juga meningkat.
Consumer Banking Director Bank DBS Indonesia Melfrida Gultom menjelaskan seiring meningkatnya jumlah individu dengan High Net Worth, kebutuhan akan solusi wealth management pun berkembang dan menjadi semakin menyeluruh mencakup bisnis.
Ia mengaku bangga menjadi mitra tepercaya yang tidak hanya menawarkan keahlian analisis pasar dan kekuatan teknologi, tetapi juga memberikan nasabah akses strategis ke jaringan regional yang kuat di Asia untuk membuka potensi pertumbuhan aset dan peluang bisnis lintas negara.
|Baca juga: BI Pede Inflasi Terkendali di 2,5±1% hingga 2026
|Baca juga: Manjakan Nasabah yang Inginkan Stabilitas Keuangan Masa Depan, MSIG Life Luncurkan SMART
“Pendekatan holistik ini memungkinkan kami mendampingi nasabah dalam membangun, mengelola, hingga meneruskan kekayaan lintas generasi secara berkelanjutan,” tuturnya, dikutip dari keterangan tertulisnya, Jumat, 20 Juni 2025.
Seiring dengan meningkatnya kebutuhan nasabah dalam mengembangkan bisnis dan eksplorasi peluang ke Asia, Bank DBS Indonesia menghadirkan tim ahli global yang berdedikasi, yang secara aktif menganalisis berbagai sinyal pasar menjadi insight dan peluang investasi.
Dari perspektif Asia, layanan wealth management Bank DBS mencakup tidak hanya pengelolaan aset pribadi, tetapi juga bisnis keluarga, serta mendukung perencanaan waris yang cermat bagi generasi kedua.
Head of Segmentation, Liabilities, and Secured Lending Bank DBS Indonesia Natalina Syabana menambahkan Bank DBS Indonesia memberikan nasabah akses strategis ke jaringan regional untuk membuka potensi pertumbuhan aset dan peluang bisnis lintas negara.
|Baca juga: Obligasi Rp110 Miliar Milik Sumber Global Energy (SGER) Jatuh Tempo 1 Bulan Lagi
|Baca juga: Melesat 27,88%, Pembayaran Digital Tembus 3,93 Miliar Transaksi di Mei 2025
Didukung oleh tim ahli yang memahami dinamika pasar Asia, lanjutnya, Bank DBS Indonesia siap membantu nasabah mengoptimalkan setiap peluang investasi. Selain itu, kemudahan transaksi global, mulai dari transfer ke lebih dari 25 negara hingga penarikan dana darurat di seluruh jaringan Bank DBS.
“Kami memastikan kenyamanan dan ketenangan nasabah dalam mengelola kekayaan di mana pun mereka berada,” pungkasnya.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News