Media Asuransi, JAKARTA – PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) atau Bank Mandiri optimistis penyaluran kredit tumbuh positif di sepanjang tahun ini meski di tengah ketidakpastian yang kian mengkhawatirkan. Pengelolaan risiko siap dimaksimalkan dan terus mengedepankan prinsip kehati-hatian.
“Kami tetap mengedepankan prinsip kehati-hatian dalam menyalurkan kredit, di mana kami mengarahkan ekspansi kredit ke sektor-sektor yang prospektif dan resilient sesuai dengan loan portfolio guideline yang kami susun sebagai acuan,” kata Direktur Operations Bank Mandiri Toni EB Subari, beberapa waktu lalu.
|Baca juga: KPK Limpahkan Berkas Perkara Kasus Investasi Fiktif Taspen ke Jaksa Penuntut Umum
|Baca juga: 18 Calon Wakil Ketua Dewan Komisioner LPS Lolos Seleksi Tahap I, Termasuk Dirut Jasindo
Dirinya menegaskan Bank Mandiri yakin mampu mempertahankan kinerja yang positif dengan penyaluran kredit tumbuh positif di kisaran 10-12 persen di 2025. Pertumbuhan tersebut dikontribusikan baik dari segmen wholesale maupun retail untuk mendukung pertumbuhan ekonomi nasional.
“Secara khusus, kredit korporasi juga kami proyeksikan akan tumbuh dalam rentangan tersebut,” ucapnya.
Melalui strategi peningkatan pertumbuhan, tambahnya, Bank Mandiri ke depannya berencana terus memperkuat posisinya di industri perbankan. Salah satunya dalam memfokuskan pertumbuhan kredit pada nasabah principal wholesale dan pertumbuhan berbasis ekosistem ke segmen retail guna mengoptimalkan variasi portofolio.
|Baca juga: BI Ramal The Fed Pertahankan Tingkat Suku Bunga Meski Trump Terus Menekan
|Baca juga: Allianz Utama Catatkan Laba Bersih Rp27,7 Miliar di 2024
Bank Mandiri sebagai agen pembangunan, masih kata Toni, juga senantiasa berkontribusi dalam pertumbuhan ekonomi Indonesia. Hal ini dilakukan dengan terus memberikan pembelian ke sektor-sektor strategis yang mendukung program pemerintah dan mendorong penguatan nilai tambah ke ekonomi nasional.
“Beberapa sektor yang menjadi fokus pertumbuhan kami meliputi industri perkebunan kelapa sawit dan CPO, energi, pengolahan, perdagangan, telekomunikasi, dan jasa kesehatan,” tutup Toni.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News