1
1

BCA (BBCA) Sebut Kecerdasan Buatan Bikin Mesin ATM Jadi Lebih Andal dan Hemat Biaya

Menara BCA. | Foto: BCA

Media Asuransi, JAKARTA – PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) atau BCA mengungkapkan pemanfaatan kecerdasan buatan (AI) telah membawa dampak signifikan terhadap efisiensi operasional mereka, khususnya dalam hal pengelolaan mesin ATM dan layanan cabang.

EVP of Enterprise IT Architecture, Data Management & Service Quality Group BCA Lily Wongso menjelaskan penerapan machine learning digunakan untuk memprediksi kebutuhan maintenance dan pengisian uang di ATM. Hal ini berhasil memangkas downtime mesin secara drastis.

|Baca juga: Saham Alamtri Resources (ADRO) Tiba-tiba Melesat, Ada Apa?

|Baca juga: GoTo Tegaskan Komisi Gojek 20% Sesuai Aturan dan Dibutuhkan untuk Dukung Mitra

“Dengan model machine learning, kita bisa memprediksi kapan dan di mana mesin ATM perlu diisi atau diperbaiki. Ini menurunkan durasi downtime hingga 33 persen dalam setahun,” ujar Lily, dalam acara IBM Tech Innovation Experience, di Jakarta, Selasa, 20 Mei 2025.

Menurutnya rata-rata downtime mesin ATM hanya tersisa 0,28 menit. Artinya waktu ketika mesin ATM tidak bisa digunakan karena rusak atau sedang perbaikan sekarang sangat singkat yakni hanya sekitar 17 detik. Ini menunjukkan mesin ATM jadi jauh lebih andal dan jarang bermasalah.

Kemudian fulfillment loss dari pengisian uang bisa ditekan hingga 48 persen. Selain itu, pengelolaan mesin setor tarik (CRM) juga lebih optimal berkat prediksi yang akurat. “Transaction loss dari CRM turun hingga 57 persen, karena kami bisa mengantisipasi kapan harus mengumpulkan kembali uang yang disetor nasabah,” katanya.

AI juga digunakan BCA untuk forecasting kebutuhan operasional di kantor cabang, seperti pengiriman kartu dan stok uang tunai. Lily mengungkapkan delivery cost bisa ditekan hingga 53 persen dan efisiensi waktu analisis meningkat sebesar 39 persen.

|Baca juga: Tunggu Lampu Hijau dari Kementerian ESDM, PAM Mineral (NICL) Siap Akuisisi Sumber Mineral Abadi

|Baca juga: Program MBG Berisiko Bebani Anggaran, Pengamat Usul Libatkan Asuransi dan Swasta

Selain operasional, AI diterapkan oleh perusahaan untuk monitoring kualitas agen yang menangani pertanyaan nasabah, di mana sebelumnya proses ini hanya bisa dilakukan secara sampling.

“Dulu kami (BCA) hanya bisa review 84 rekaman per bulan secara manual. Sekarang, semua bisa di-review dalam waktu lebih singkat berkat voice-to-text. Waktu proses dari 12 jam jadi hanya 1,4 jam,” jelasnya.

BCA juga memanfaatkan teknologi OCR untuk memproses dokumen KYC secara otomatis yang sudah digunakan lebih dari 52 juta kali dengan efisiensi hingga 97 persen.

 |Baca juga: Prospek Hilirisasi Nikel Menjanjikan, Performa Bisnis Vale Indonesia (INCO) Diyakini Kian Solid

|Baca juga: Pengamat Sebut Keterlibatan Asuransi Bikin Program MBG Lebih Aman dan Terpercaya

Lebih lanjut, Lily menegaskan, investasi AI ini turut didukung dengan penguatan infrastruktur data, mulai dari data warehouse, big data, hingga cloud GPU. Ia menyampaikan pengembangan yang dilakukan tidak hanya fokus pada teknologi, tetapi juga mencakup tata kelola dan keamanan data.

Editor: Angga Bratadharma

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Bos OJK Buka-bukaan tentang Rencana Asuransi di Program MBG
Next Post Teknologi AI Bikin Bank Rawan Dibobol? Ini Peringatan Serius dari OJK!

Member Login

or