Media Asuransi, BOGOR –Direktur Utama PT Bank BCA Syariah (BCA Syariah), Yuli Melati Suryaningrum, menyampaikan rencana perseroan untuk menjadi bank devisa pada tahun 2026 mendatang.
Untuk mencapai hal tersebut, BCA Syariah akan terus meningkatkan layannya kepada nasabah serta fitur yang semakin lengkap seperti meningkatkan pemakaian QRIS dan pemanfaatan kecerdasan buatan atau (AI).
|Baca juga: BCA Syariah dan BPRS Dinar Ashri Jalin Kerja Sama Pembiayaan
“BCA Syariah rencananya akan menjadi bank devisa tahun 2026, makanya kami akan meningkatkan layanan yang lebih nyaman dengan fitur kami kepada nasabah,” kata Yuli saat memberikan sambutan dalam acara BCA Syariah Media Workshop: Mewujudkan Keberlanjutan Penuh Berkah, di Bogor, Jawa Barat, Jumat, 31 Oktober 2025.
Dia katakan bahwa BCA Syariah akan menjangkau lebih luas lagi, terutama untuk milenial dan Gen Z. Pengguna BCA Syariah dari milenial mencapai 48,4 persen dan Gen Z mencapai 39,9 persen.
|Baca juga: BCA Syariah Permudah Akses Pembiayaan dan Tabungan Syariah di BCA Expo 2025
“Karena penetrasi dan sasaran inklusinya lebih kuat dan penyebarannya lebih luas, ya… milenial dan Gen Z. Ternyata mereka lah pengguna BCA Syariah selama ini,” tuturnya.
Saat ditanya mengenai rencana lebih lanjut setelah menjadi bank devisa, Yuli menolak menjelaskan lebih lanjut. Menurutnya saat ini BCA Syariah masih menunggu keluarnya izin dari regulator, yakni Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bank Indonesia (BI). “Nanti secara bertahap, karena saat ini kami masih menunggu keluarnya izin sebagai bank devisa ini,” tuturnya.
Editor: S. Edi Santosa
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
