Media Asuransi, JAKARTA – Bank Indonesia (BI) telah menurunkan suku bunga acuan atau BI Rate. Kondisi itu membuat industri perbankan Tanah Air melakukan penyesuaian strategi guna memaksimalkan pertumbuhan bisnis terutama menyesuaikan dari sisi suku bunga deposito dan penyaluran kredit.
Senior Vice President Finance Amar Bank David Wirawan mengungkapkan Amar Bank telah melakukan penyesuaian aktivitas bisnis secara bertahap di tahun ini. Salah satunya dari sisi Cost of Fund (CoF) atau biaya dana di internal walau memang dampaknya tidak akan langsung terlihat.
|Baca juga: Bos PP Presisi (PPRE) Harap Program TJSL Bangun Generasi Unggul dan Sehat
|Baca juga: Elmie Aman Najas Jadi Direktur Utama Allianz Life Syariah, Intip Profilnya!
“Jadi tidak serta-merta penentuan suku bunga itu hanya berdasarkan suku bunga BI, tapi juga kita mempertahankan faktor-faktor lain,” ungkap David, dalam paparan publik yang digelar di Jakarta, Selasa, 17 Juni 2025.
Merespons penurunan suku bunga BI, lanjut David, Amar Bank telah melakukan evaluasi setiap faktor terkait dan juga memperhitungkan penurunan BI Rate dalam menentukan biaya dana di Amar Bank. Hal itu juga dilakukan dari sisi penyaluran kredit.
Lebih lanjut, ia mengatakan, Amar Bank melakukan risk based printing di mana penentuan suku bunga kredit tidak hanya berdasarkan suku bunga acuan dari BI atau BI Rate yang mengalami penurunan. Namun, hal yang menjadi pertimbangan adalah besaran bentuk kolaborasi yang terjalin dengan nasabah.
|Baca juga: Premi Reasuransi Asuransi Umum Anjlok 13,8%, Klaimnya Melonjak 43,7%
|Baca juga: MedcoEnergi (MEDC) Capai Lifting Minyak Perdana dari Lapangan Migas Forel
“Jadi memang beberapa faktor kita memperhitungkan. Dalam penentuan suku bunga kredit tidak hanya berdasarkan suku bunga acuan Bank Indonesia,” tutup David.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
1 
