1

Berperan Bangun Ekonomi Jakarta, Kadin: Pengosongan Rekening di Bank DKI Hanya Merugikan Masyarakat

Ilustrasi. | Foto: Bank DKI

Media Asuransi, JAKARTA – Wakil Ketua Umum Kadin Pusat Bidang Otonomi Daerah Sarman Simanjorang berharap nasabah tidak terprovokasi ajakan untuk mengosongkan rekening Bank DKI. Terlebih Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung telah menjamin keamanan data dan dana nasabah di proses pemulihan sistem.

Menurut Sarman, saat ini Bank DKI merupakan salah satu Bank Pembangunan Daerah (BPD) terbesar di Indonesia. Sehingga memiliki peran penting dalam perputaran ekonomi dan pembangunan di Jakarta.

|Baca juga: IHSG Membara, Perusahaan Asuransi Jiwa Perlu Kurangi Porsi Investasi di Pasar Modal?

|Baca juga: Dorong Proyek Raksasa Non-APBN, Bappenas-Danantara Teken MoU Demi Capai Target Ekonomi 8%

“Bank DKI bukan hanya sekadar tempat menyimpan uang nasabah. Namun bank tersebut juga berperan dalam pembangunan dan perputaran ekonomi di Jakarta,” ungkap Sarman, dikutip dari keterangannya, Senin, 14 April 2025.

“Karena Bank DKI juga mempunya berbagai program sosial untuk masyarakat seperti pemberdayaan Usaha Menengah Kecil dan Mikro (UMKM) yang telah terbukti menjadi penopang ekonomi negeri ini. Khususnya Jakarta,” tambah Sarman.

Karenanya, ia menilai, ajakan untuk mengosongkan rekening Bank DKI yang beredar di media daring dan media sosial bukan suatu hal yang bijaksama. Karena hal itu akan berdampak kerugian yang lebih besar terhadap perekonomian Jakarta dan berimplikasi pada ekonomi masyarakat sendiri.

“Kita sama-sama mengetahui Bank DKI itu bank satu-satunya milik Pemprov DKI Jakarta. Di mana melalui bank tersebut, Pemprov DKI Jakarta menggulirkan berbagai program sosial berupa bantuan sosial. Seperti Kartu Jakarta Pinter (KJP), Kartu Lansia Jakarta (KLJ) bahkan bantuan permodalan kepada UMKM juga dilakukan melalui Bank DKI,” jelasnya.

“Jadi saya kira ajakan mengosongkan rekening Bank DKI bukanlah suatu hal yang bijak dan tidak perlu ditanggapi,” lanjutnya.

Terlebih, dikatakan Sarman, Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung dan Direktur Utama Bank DKI Agus Haryoto Widodo berkali-kali menegaskan data dan dana nasabah tetap aman selama perbaikan sistem transaksi tengah dilakukan.

|Baca juga: Indo Tambangraya (ITMG) Tebar Dividen Tunai sebesar US$153,13 Juta

|Baca juga: Sri Mulyani Ngobrol Bareng Menkeu Australia, Bahas Strategi Hadapi Tarif Trump

“Saya mengpresiasi langkah tegas dan cepat Gubernur DKI dan Direksi Bank DKI dalam mengambil sikap menyatakan menjamin bahwa data dan dana nasabah aman. Sehingga dengan pernyataan tersebut setidaknya ada jaminan data dan nasabah tetap aman sehingga nasabah tidak perlu khawatir,” tegasnya.

Lebih lanjut, Sarman menyatakan, apa yang tengah dialami Bank DKI mungkin bisa saja terjadi bahkan pernah dialami bank lain. Hal ini menjadi pengalaman yang harus diantisipasi dunia perbankan di kemudian hari terutama terkait sistem transaksi.

“Siapa pun pasti tidak mengharapkan hal ini terjadi. Bukan hanya nasabah, namun juga Pemprov DKI Jakarta. Namun untuk melihat masalah ini kita harus bijak. Bagaimana pun Bank DKI harus tetap menjadi bank kebanggaan warga Jakarta,” pungkasnya.

Editor: Angga Bratadharma

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post AdMedika Perluas Jaringan Layanan Berkolaborasi dengan RS Kuningan Medical Center
IHSG
Next Post IHSG Sesi I Menghijau Respons Penundaan Tarif Elektronik

Member Login

or