Media Asuransi, JAKARTA – Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Bappenas resmi menjalin kerja sama dengan Badan Pelaksana Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) dalam perencanaan Proyek Strategis Nasional (PSN).
Kerja sama tersebut ditandai dengan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) oleh Menteri PPN/Kepala Bappenas Rachmat Pambudy dan Kepala BPI Danantara Rosan Roeslani. MoU ini menjadi satu langkah awal yang sangat baik dan diharapkan berdampak positif terhadap perekonomian.
“Kita ketahui bersama, pertumbuhan Indonesia diharapkan meningkat sesuai dengan target dari Bapak Presiden RI Prabowo Subianto menjadi pertumbuhan delapan persen dan tentunya hal itu tidak bisa kita capai kalau kita tidak bersinergi dan tidak berkolaborasi bersama-sama,” ujar Rosan, dalam keterangan resmi yang dikutip Senin, 14 April 2025.
|Baca juga: Indo Tambangraya (ITMG) Tebar Dividen Tunai sebesar US$153,13 Juta
|Baca juga: Sri Mulyani Ngobrol Bareng Menkeu Australia, Bahas Strategi Hadapi Tarif Trump
Penandatanganan ini sejalan dengan arah kebijakan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025–2029, yang menekankan pentingnya pengelolaan PSN secara terintegrasi agar benar-benar mendukung visi Presiden Prabowo Subianto dalam mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur.
Pembiayaan proyek-proyek tersebut tidak hanya mengandalkan APBN, melainkan juga menggandeng sektor swasta dan BUMN, sehingga menjadikan BPI Danantara berperan strategis dalam mengakselerasi investasi.
“Kita berkumpul dalam rangka penandatanganan MoU antara Kementerian PPN/Bappenas dan BPI Danantara. Saya merasa sangat terhormat atas kehadiran Pak Rosan dan jajaran, bukan hanya sebagai simbol kemitraan, tetapi juga sebagai langkah nyata menuju perencanaan pembangunan nasional yang lebih strategis dan inklusif,” ujar Menteri Rachmat Pambudy.
Melalui kerja sama ini, Bappenas dan BPI Danantara akan berkolaborasi dalam identifikasi potensi PSN dan analisis investasi strategis atas proyek-proyek non-APBN.
Selain itu, keduanya akan melakukan koordinasi untuk menyelaraskan kebijakan dan regulasi, menyusun skema investasi, menerapkan manajemen risiko lintas sektor, serta meningkatkan kapasitas sumber daya manusia dalam pengelolaan investasi BUMN dan proyek strategis.
|Baca juga: Menuju Perang Dingin 2.0 dan Kekalahan Amerika Serikat?
|Baca juga: Pasar Modal Belum Bergairah, Perusahaan Asuransi Jiwa Bisa Alihkan Investasi ke SBN dan Sukuk!
Sebanyak dua PSN telah diidentifikasi untuk dianalisis lebih lanjut, yaitu pembangunan jalan tol terintegrasi dengan utilitas di wilayah Sumatra dan pengembangan lapangan abadi di wilayah kerja Masela. Selain itu, beberapa proyek lainnya yang mendukung swasembada energi serta kawasan industri dan logistik terintegrasi juga akan dikaji.
Menteri Rachmat Pambudy menyampaikan harapannya agar kolaborasi ini mampu menghadirkan proyek-proyek strategis nasional non-APBN yang berkualitas dan layak mendapatkan pembiayaan dari BPI Danantara.
Ia menekankan pentingnya kerja sama ini sebagai media berbagi pengetahuan dan pengembangan kapasitas kelembagaan di kedua instansi. Tak hanya itu, Rachmat mengingatkan pentingnya penerapan prinsip tata kelola yang baik melalui pendekatan Governance, Risk, and Compliance (GRC).
“Kami berharap besar BPI Danantara akan menjadi penggerak utama menuju Indonesia Emas, tidak hanya dengan pengelolaan dana yang bijak, tetapi juga dengan memperkuat sinergi antara pembiayaan APBN dan pendanaan kreatif yang berasal dari kekuatan anak bangsa,” pungkasnya.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sering Merasa Kurang Pede? Yuk, Bangun Kepercayaan Dirimu Melalui Tips Ini!
Minggu, 20 April 2025
