Media Asuransi, JAKARTA – PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) atau BNI akan memacu penyaluran kredit produktif setelah Bank Indonesia (BI) memangkas suku bunga acuan sebesar 25 basis poin menjadi 4,75 persen. BNI menilai pelonggaran kebijakan moneter ini sebagai dorongan penting bagi laju pertumbuhan ekonomi nasional.
Corporate Secretary BNI Okki Rushartomo mengatakan penurunan suku bunga acuan memberikan sinyal positif bagi industri perbankan sekaligus menjadi dorongan bagi dunia usaha. Dengan biaya dana yang lebih efisien, bank memiliki peluang untuk memperkuat pembiayaan, menekan beban bunga kredit, dan memberi ruang lebih luas bagi sektor riil untuk berkembang.
|Baca juga: Paket Stimulus 8+4+5 Diyakini Bikin Industri Asuransi Kecipratan Berkah, Begini Penjelasan DAI!
|Baca juga: Rp200 Triliun Resmi Masuk Himbara, Industri Asuransi Bakal Ketiban Durian Runtuh?
“Pelonggaran suku bunga acuan ini menjadi momentum bagi perbankan, termasuk BNI, untuk meningkatkan penyaluran kredit produktif dengan biaya dana yang lebih efisien. Kami melihat langkah BI ini selaras dengan upaya pemerintah dalam menjaga momentum pertumbuhan ekonomi nasional,” ujar Okki, dikutip dari keterangan tertulisnya, Jumat, 19 September 2025.
Lebih lanjut, Okki menjelaskan, keputusan BI tersebut membuka ruang bagi penurunan suku bunga kredit, peningkatan likuiditas, serta penguatan daya serap pembiayaan ke sektor-sektor prioritas. Hal tersebut dinilai dapat mempercepat pemulihan daya beli masyarakat sekaligus mendorong ekspansi pelaku usaha.
“BNI akan memanfaatkan momentum ini untuk mengarahkan pembiayaan pada sektor-sektor produktif seperti UMKM, perumahan rakyat, perdagangan, dan industri, sehingga manfaatnya langsung dirasakan masyarakat,” ucapnya.
|Baca juga: Survei Prudential: 93% Pasien di Indonesia Menunda Perawatan Layanan Kesehatan
|Baca juga: Bos BI Bilang Begini soal Keputusan Purbaya Pindahkan Rp200 Triliun kepada Himbara
Meski memperluas penyaluran kredit, namun BNI menegaskan tetap menjaga keseimbangan antara pertumbuhan kredit dan kualitas aset. Perseroan berkomitmen menyalurkan pembiayaan secara prudent dengan tetap mengedepankan prinsip tata kelola yang baik.
“Kami optimistis dengan kombinasi stimulus moneter dari BI dan kebijakan fiskal pemerintah, prospek pertumbuhan kredit BNI akan semakin kuat sekaligus memberikan kontribusi positif bagi perekonomian nasional,” pungkas Okki.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News