1
1

Bos LPS Sebut Sumitronomics Masih Relevan Dorong Pertumbuhan Ekonomi RI

Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa. | Foto: LPS

Media Asuransi, JAKARTA – Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Purbaya Yudhi Sadewa menyampaikan akan terus menjaga stabilitas perbankan yang tujuannya untuk mendukung pertumbuhan dan pemerataan ekonomi. Hal itu sesuai mandat LPS yang diamanatkan kepadanya

Ia menambahkan upaya yang dilakukan LPS dalam menjaga stabilitas perbankan adalah tingkat kompetisi yang seimbang agar perbankan menjalankan perannya dengan baik dalam menyalurkan kredit kepada masyarakat, utamanya ke UKM atau usaha rakyat.

|Baca juga: Dapat Restu IPO, Bos OJK: Bank DKI Belum Ajukan Pernyataan Pendaftaran

|Baca juga: Tidak Kunjung Listing, Ternyata Bank Muamalat Belum Penuhi Ketentuan BEI

Salah satu langkah mengimplementasikan hal tersebut adalah melakukan penguatan kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM) di industri Bank Perekonomian Rakyat (BPR) melalui pembuatan platform pembelajaran digital menggunakan Learning Management System (LMS), yang memuat materi mengenai tata kelola, regulasi perbankan, manajemen risiko, dan lainnya.

“Tantangan BPR yang menjadi perhatian LPS adalah adanya persaingan yang ketat di era digital serta tata kelola yang belum memadai,” paparnya, dalam Forum Sikmposium Nasional Sumitronomics, di Jakarta, dikutip dari keterangan tertulisnya, Rabu, 4 Juni 2025.

Selain persaingan, lanjutnya, indikasi tindak pidana juga menjadi salah satu faktor yang bisa berdampak pada kegagalan BPR, bisa terjadi karena didorong oleh infrastruktur teknologi maupun informasi BPR yang masih belum memadai.

|Baca juga: OJK Sentil Bank Digital Bandel yang Masih Ogah Turunkan Suku Bunga

|Baca juga: Rekening Pasif Bisa Jadi Sarang Judi Online, OJK Siap Luncurkan Aturan Baru!

Dalam kesempatan yang sama, Purbaya mengungkapkan mengenai legacy dari begawan ekonomi Indonesia, Profesor Sumitro Djojohadikusumo dengan konsepnya yang dikenal dengan Sumitronomics. Menurutnya, Sumitronomics masih sangat relevan untuk diimplementasikan dalam mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia ke depan yang berkesinambungan.

“Pemikiran beliau jauh melampaui zamannya dan masih sangat relevan untuk diterapkan pada saat ini, selama 20 tahun terakhir Indonesia melakukan pembangunan dengan pendekatan kebijakan yang tidak terlalu berbeda dengan Sumitronomics,” jelasnya.

Lebih jauh, Purbaya mengungkapkan, pengetahuan dan keilmuan Sumitro amat dalam, terutama mengenai pertumbuhan ekonomi, stabilitas sosial dan politik, serta pemerataan perekonomian.

|Baca juga: Kerugian Akibat Penipuan Transaksi Keuangan Digital Tembus Rp2,6 Triliun hingga Mei 2025

|Baca juga: Persib Bandung Dikabarkan Mau IPO, Ini Kata OJK!

“Salah satu pemikirannya yang juga sangat relevan untuk diterapkan adalah keseimbangan pembangunan antara mesin fiskal dan swasta. Kalau itu dijalankan pertumbuhan ekonomi 6 – 7 persen bisa dicapai,” pungkasnya.

Editor: Angga Bratadharma

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Bitcoin Masuk Fase Konsolidasi, Ethereum Bersinar?
Next Post Direktur Utama KB Finansia Multi Finance (Kreditplus) Mengundurkan Diri

Member Login

or