1
1

Dapat Restu IPO, Bos OJK: Bank DKI Belum Ajukan Pernyataan Pendaftaran

Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif, dan Bursa Karbon (PMDK) OJK Inarno Djajadi. | Foto: BEI

Media Asuransi, JAKARTA – Bank DKI berencana melakukan aksi korporasi berupa penawaran umum perdana saham atau Initial Public Offering (IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun ini. Target yang hendak dicapai tidak main-main yakni menghimpun dana sekitar Rp3,5 triliun hingga Rp4 triliun.

“Sampai saat ini, belum ada komunikasi resmi antara manajemen Bank DKI maupun pengajuan pernyataan pendaftaran untuk IPO saham yang diajukan oleh Bank DKI,” kata Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif dan Bursa Karbon (PMDK) Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Inarno Djajadi, dikutip dari jawaban tertulisnya, Rabu, 4 Juni 2025.

|Baca juga: OJK Telah Terbitkan SEOJK Nomor 7/SEOJK.05/2025 tentang Penyelenggaraan Produk Asuransi Kesehatan

|Baca juga: Inilah Hal-hal yang Diatur dalam SEOJK Nomor 7/SEOJK.05/2025 tentang Penyelenggaraan Produk Asuransi Kesehatan

Sebelum mengajukan pernyataan pendaftaran IPO kepada OJK, lanjut Inarno, rencana IPO saham oleh Bank DKI wajib tercantum dalam Rencana Bisnis Bank (RBB) yang telah disampaikan kepada OJK.

Selanjutnya, masih kata Inarno, Bank DKI dalam melakukan penyusunan atas dokumen pernyataan pendaftaran, wajib memperhatikan kelengkapan, kecukupan, objektivitas, kemudahan untuk dimengerti, dan kejelasan dokumen pernyataan pendaftaran.

“Untuk memastikan pernyataan pendaftaran memenuhi prinsip keterbukaan dan memberikan informasi yang cukup bagi pemegang saham,” ucapnya.

Sebelumnya, Bank DKI resmi membagikan dividen senilai Rp249,31 miliar atau dividen payout ratio 32 persen dari laba bersih tahun buku 2024 sebesar Rp779,10 miliar. Rinciannya sebesar Rp249,26 miliar diberikan kepada Pemprov DKI Jakarta, dan Rp56 juta diberikan kepada Perumda Pasar Jaya.

|Baca juga: OJK Genjot Portofolio Penjaminan UMKM Tembus 90%, Begini Caranya!

|Baca juga: Data Nasabah Bocor, Manajemen Sompo Insurance Buka Suara!

“Sedangkan sisa laba bersih 2024, sebesar 68 persen atau senilai Rp529,79 miliar, ditetapkan sebagai saldo laba ditahan untuk pengembangan usaha Bank DKI,” pungkas Direktur Utama Bank DKI Agus H Widodo.

Editor: Angga Bratadharma

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Rekening Pasif Bisa Jadi Sarang Judi Online, OJK Siap Luncurkan Aturan Baru!
Next Post Tidak Kunjung Listing, Ternyata Bank Muamalat Belum Penuhi Ketentuan BEI

Member Login

or