1
1

BTN Pamer KPR Subsidi di Forum Keuangan Berkelanjutan Dunia

Gedung BTN. | Foto: BTN

Media Asuransi, GLOBAL – PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN) atau BTN mempertegas peran strategisnya dalam mendukung transisi menuju ekonomi hijau. Harapannya bisa mendukung aktivitas perekonomian agar tumbuh berkelanjutan atau berkesinambungan.

Upaya itu dengan memperkenalkan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) Subsidi di Indonesia pada ajang United Nations Environment Programme-Finance Initiative (UNEP-FI) Regional Roundtable on Sustainable Finance Asia Pacific yang diselenggarakan di Suzhou, China.

|Baca juga: Bank DBS Indonesia Siap Dukung Nasabah Tajir untuk Kelola Kekayaan

|Baca juga: BEI: Tema SIW 2025 Terinspirasi Film The Pursuit of Blessed and Wealthy Life

Dalam forum keuangan berkelanjutan dunia tersebut, KPR Subsidi di Indonesia disampaikan sebagai solusi yang menciptakan manfaat yang luas sambil tetap mampu mendorong pertumbuhan kinerja keuangan yang berkelanjutan.

Direktur Risk Management BTN Setiyo Wibowo menyampaikan BTN merupakan bank yang sangat unik di Indonesia. Pasalnya, BTN tidak hanya membawa misi penting untuk pemenuhan kebutuhan rumah yang terjangkau sesuai dengan program Perumahan Nasional milik Presiden Prabowo Subianto, tapi juga tetap memberikan imbal hasil yang berkelanjutan.

Padahal, lanjutnya, dari sekitar 70 persen kredit konsumer di BTN, sebesar 90 persen merupakan kredit KPR yang diakses oleh masyarakat berpenghasilan rendah. Ia menegaskan KPR Subsidi BTN di Indonesia tidak hanya menjadi solusi atas tantangan kepemilikan rumah yang layak dan terjangkau bagi masyakarat berpenghasilan rendah.

“Bagi BTN, KPR Subsidi juga menjadi salah satu motor penggerak bisnis. Ini membuktikan nilai sosial dan profitabilitas dapat berjalan beriringan,” ujar Setiyo, pada UNEP FI Regional Roundtable on Sustainable Finance, di Suzhou, dikutip dari keterangan tertulisnya, Sabtu, 21 Juni 2025.

Setiyo menjelaskan KPR Subsidi yang disalurkan BTN memiliki dampak sosial yang sangat nyata. Di antaranya, produk tersebut menjadi sarana inklusi keuangan bagi keluarga berpenghasilan rendah. Selain itu, dari total KPR BTN secara keseluruhan, sebanyak 61 persen diakses oleh debitur yang tinggal di pinggiran dan luar kota.

|Baca juga: Duta Pertiwi (DUTI) Tebar Dividen Final Rp703 Miliar

|Baca juga: RUPS Venteny (VTNY): Rombak Jajaran Pimpinan hingga Cetak Laba Rp8,68 Miliar

Lalu, sekitar 68 persen debitur KPR BTN merupakan kelompok usia produktif 30–60 tahun. Kemudian, sebanyak 31 persen debitur KPR BTN merupakan perempuan yang menunjukkan upaya perseroan mendorong pembiayaan inklusif di mana ada kesetaraan antara laki-laki dan perempuan dalam kepemilikan rumah.

Menurutnya, pengelolaan portofolio secara cermat merupakan kunci untuk menjawab tantangan ganda antara profit dan dampak. BTN pun terus mengembangkan praktik manajemen risiko yang adaptif seiring dengan meningkatnya risiko iklim seperti banjir dan kebakaran.

“Kami terus mengoptimalkan portofolio agar tidak hanya menghasilkan keuntungan, tetapi juga memperkuat kontribusi sosial dan meminimalkan risiko iklim. Profit dan dampak harus berjalan beriringan,” pungkas Setiyo.

Editor: Angga Bratadharma

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Kinerja Industri Asuransi Lesu, Bos Marein: Efeknya ke Bisnis Reasuransi Jadi Kurang Baik
Next Post JAECOO J8 Hadirkan Standar Baru Mobil SUV Premium

Member Login

or