Media Asuransi, JAKARTA – PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) menjelaskan urgensi di balik rencana permintaan tambahan dana Saldo Anggaran Lebih (SAL) sebesar Rp10 triliun kepada pemerintah.
Direktur Utama BTN Nixon L.P. Napitupulu menegaskan bahwa pengajuan tersebut dilakukan semata-mata karena skema pendanaan dari SAL menawarkan biaya yang lebih murah dibanding sumber pendanaan lainnya.
|Baca juga: Menkeu Purbaya Heran BTN Minta Tambahan Dana SAL, Dirut Nixon Buka Suara!
Ia mengatakan, BTN sebenarnya tidak kekurangan likuiditas. Namun, pendanaan murah dari SAL dinilai dapat mempercepat penyaluran kredit, terutama untuk pembiayaan rumah masyarakat.
“Kita ngajuin karena memang buat kami itu murah. Ya kan Pak? Kalau interest out liquidity kita ada. Tapi kalau ada yang lebih murah, kita bisa cepat jadiin, tuh rumah-rumah,” ujar Nixon kepada Media Asuransi, di Bekasi, Rabu, 26 November 2025.
|Baca juga: BTN Catat Laba Tumbuh 13,72% Jadi Rp2,50 Triliun per Oktober 2025
Meski begitu, Nixon tidak memastikan apakah pengajuan tambahan dana SAL Rp10 triliun tersebut akan tetap dilanjutkan atau tidak. Ia menegaskan keputusan sepenuhnya berada di tangan pemerintah. “Saya gak berani bilang gitu (dilanjut atau tidak permintaan dana SAL Rp10 triliun). It depends on government,” tuturnya.
Sebagai informasi, permintaan dana SAL Rp10 triliun oleh BTN sebelumnya menjadi sorotan setelah Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa mempertanyakan alasan pengajuan.
Hal tersebut mengingat tingkat penyerapan dana sebelumnya masih dinilai rendah. Namun demikian Pemerintah menyatakan akan menindaklanjuti jika surat resmi pengajuan dari BTN telah disampaikan.
Editor : Wahyu Widiastuti
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
