Media Asuransi, JAKARTA – PT Bank BCA Syariah (BCA Syariah) meraih pertumbuhan positif pada semua indikator kinerja finansial baik aset, pembiayaan, maupun Dana Pihak Ketiga (DPK) di 2024. Profitabilitas perusahaan tercermin pada perolehan laba yang meningkat hingga 19,5 persen secara tahunan (year on year/yoy) yang ditopang oleh peningkatan pembiayaan yang berkualitas.
Presiden Direktur BCA Syariah, Yuli Melati Suryaningrum, mengatakan bahwa pertumbuhan yang solid ini didorong oleh kemampuan perusahaan untuk mengakselerasi teknologi dan adaptasi layanan yang didukung oleh pengelolaan sumber daya manusia dan manajemen risiko yang baik. “Bank mampu menjaga efisiensi aktivitas operasional tercermin pada rasio BOPO yang berada di posisi 79 persen, sementara fungsi intermediasi perbankan ditunjukkan dari FDR (financing to deposits rasio) pada level 81,3 persen yang mencerminkan aktivitas penghimpunan dan penyaluran pembiayaan yang berimbang,” katanya dalam keterangan resmi, Jumat, 28 Februari 2025.
|Baca juga:BCA Syariah Tawarkan KKB iB untuk Mobil Listrik di BCA Expoversary 2025
Per Desember 2024, aset BCA Syariah tumbuh 15 persen yoy mencapai Rp16,6 triliun, didukung oleh pertumbuhan DPK di semua produk baik tabungan, giro maupun deposito. Hal ini mencerminkan meningkatnya minat masyarakat untuk menabung di BCA Syariah.
Pertumbuhan DPK mencapai 20,3 persen yoy mencapai Rp13,2 triliun. Meningkatnya dana tabungan sebesar 17,9 persen yoy dan giro sebesar 21 persen yoy menjadikan perolehan dana murah (Current Account Saving Account/CASA) tumbuh sebesar 19,4 persen yoy. “BCA Syariah mampu menjaga komposisi CASA di 2024 sebesar 37,8 persen terhadap DPK,” tutur Yuli.
|Baca juga: Mau Investasi Emas? Yuk… ke BCA Syariah
Fungsi intermediasi meningkat, tecermin pada penyaluran pembiayaan yang berkualitas di semua segmentasi pembiayaan baik komersial, UMKM dan Komersial, tumbuh sebesar 18,9 persen yoy dengan total pembiayaan mencapai Rp10,7 triliun.
Secara komposisi, pembiayaan BCA Syariah ditopang oleh pembiayaan komersial yang mencapai Rp7,4 triliun dengan pertumbuhan sebesar 17 persen yoy. Penyaluran pembiayaan dilakukan dengan mengedepankan prinsip kehati-hatian, tercermin pada Non Performing Financing (NPF) gross yang terjaga di posisi 1,54 persen.
Jika dilihat secara pertumbuhan, pembiayaan konsumer meliputi KPR iB, KKB iB dan Emas iB, tumbuh paling tinggi mencapai 74,7 persen dibandingkan pertumbuhan segmen pembiayaan lainnya. Pencapaian ini didukung oleh didorong oleh berbagai kegiatan inklusi dan literasi bertujuan untuk mendorong pemahaman masyarakat terhadap manfaat pembiayaan konsumer di BCA Syariah.
Diantara produk konsumer BCA Syariah, pembiayaan Emas iB tumbuh paling tinggi sebesar 198,6 persen yoy mencapai Rp153 miliar dan diikuti oleh pembiayaan KPR iB yang tumbuh 73,4 persen yoy mencapai Rp1,2 triliun.
Editor: S. Edi Santosa
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News