Media Asuransi, JAKARTA – PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) atau Bank Mandiri mencatat total Dana Pihak Ketiga (DPK) secara konsolidasi sebesar Rp1.748 triliun hingga akhir Maret 2025 atau meningkat sebanyak 11,2 persen secara tahun ke tahun (YoY).
“Pertumbuhan DPK didorong oleh peningkatan dana murah mencapai 8,89 persen YoY dengan komposisi dana murah secara bank only mencapai 77,1 persen,” ungkap Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi, dalam konferensi pers virtual paparan kinerja kuartal I/2025, di Jakarta, Selasa, 29 April 2025.
Ia menambahkan optimalisasi platform digital Livin’ dan Kopra mempercepat pertumbuhan CASA, memperkuat fondasi pendanaan berbasis dana murah yang efisien dan berkelanjutan. “Kami memanfaatkan digitalisasi untuk mengoptimalkan akuisisi dana murah dan meningkatkan efisiensi biaya dana,” ujar Darmawan.
|Baca juga: Melesat 16,5%, Bank Mandiri (BMRI) Catat Kredit Tembus Rp1.672 Triliun di Kuartal I/2025
|Baca juga: Bank Mandiri (BMRI) Bukukan Laba Bersih Rp13,2 Triliun di Kuartal I/2025
Untuk menjaga likuiditas dan memperkuat struktur pendanaan, bank berkode emiten BMRI ini, pada Maret 2025 telah menerbitkan Global Bond senilai US$800 juta dan Obligasi Berwawasan Lingkungan Berkelanjutan Tahap II senilai Rp5 triliun.
“Penerbitan ini menjadi bagian dari strategi diversifikasi pendanaan perseroan, sekaligus mencerminkan kepercayaan kuat investor terhadap kinerja dan prospek jangka panjang Bank Mandiri,” kata Darmawan.
Lebih lanjut, pada triwulan pertama 2025, portofolio pembiayaan berkelanjutan mencatat pertumbuhan sebesar 11,1 persen dari tahun sebelumnya dengan total mencapai Rp294 triliun. Dari jumlah tersebut, portofolio hijau tumbuh sebesar 13,4 persen menjadi Rp148 triliun dan portofolio sosial tumbuh sembilan persen menjadi Rp146 triliun.
|Baca juga: Begini Penjelasan KB Bank (BBKP) terkait Volatilitas Transaksi Efek
|Baca juga: Asuransi Ramayana (ASRM) Putuskan Tak Bagi Dividen Tunai 2024
Dalam upaya memperluas cakupan portofolio berkelanjutan, Bank Mandiri juga memperluas sinergi dengan mitra bisnis untuk mengembangkan produk dan layanan berbasis ESG, sejalan dengan tren global. Inisiatif ini tidak hanya fokus pada pembiayaan, tetapi juga penerapan GCG, efisiensi energi di operasional, serta peningkatan literasi keuangan masyarakat.
Dengan berbagai langkah nyata ini, Bank Mandiri optimistis dapat menjadi pionir dalam mendukung pertumbuhan ekonomi hijau yang inklusif, inovatif, dan berkelanjutan di Indonesia. “Kami berkomitmen mendorong akselerasi transisi ekonomi Indonesia menuju ekonomi hijau dan berkelanjutan,” pungkasnya.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News