Media Asuransi, GLOBAL – Aktivitas kesepakatan modal ventura (VC) India mencatat penurunan kecil dalam hal volume dan nilai kesepakatan pada Q1/2024 dibandingkan dengan Q1/2023.
Menurut GlobalData, negara ini menyaksikan pengumuman total 288 kesepakatan pendanaan VC selama Q1/2024, sedangkan nilai pendanaan diungkapkan dari kesepakatan ini mencapai US$2,3 miliar. Hal ini menunjukkan penurunan volume transaksi VC secara year-on-year (YoY) sebesar 2%, sedangkan nilai pendanaannya turun sebesar 3,1% dibandingkan Q1/2023.
Analisis Database Penawaran GlobalData mengungkapkan bahwa total 294 kesepakatan VC diumumkan di India selama Q1/2023, sementara nilai pendanaan yang diungkapkan dari kesepakatan ini mencapai US$2,4 miliar.
|Baca juga: Pendanaan Startup di India Alami “Musim Dingin”, Ini Penyebabnya
Aurojyoti Bose, Analis Utama di GlobalData, menjelaskan meskipun ada penurunan YoY dalam aktivitas kesepakatan, terdapat beberapa titik terang, termasuk peningkatan nilai pendanaan dari bulan ke bulan (MoM) pada Q1/2024. “Nilai pendanaan tercatat MoM pertumbuhan selama dua bulan berturut-turut, Februari dan Maret, meskipun tren volume masih berfluktuasi. Selain itu, India menyaksikan kemunculan dua unicorn baru, Krutrim dan Perfios, pada kuartal tersebut,” katanya dalam riset dikutip, Minggu, 12 Mei 2024.
Selain itu, ada juga beberapa pengumuman kesepakatan VC yang bernilai lebih dari atau sama dengan US$100 juta. Beberapa kesepakatan pendanaan VC penting yang diumumkan di India selama Q1/2024 termasuk penggalangan dana sebesar US$300 juta oleh Meesho, pendanaan senilai US$103 juta yang diperoleh dari Pocket FM, dan pendanaan senilai US$100 juta yang dikumpulkan oleh Shadowfax.
Bose menambahkan India, selain sebagai pasar utama di APAC, juga merupakan pasar global utama untuk aktivitas pendanaan VC. “Negara ini merupakan salah satu dari lima pasar teratas secara global dalam hal volume dan nilai kesepakatan pendanaan VC pada Q1 tahun 2024.”
India menyumbang 7% dari total jumlah kesepakatan pendanaan VC yang diumumkan secara global selama Q1/2024, sementara porsinya mencapai 4,1%.
Editor: Achmad Aris
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News