1
1

Embedded Value Asuransi Jiwa di Asia Tumbuh 7,2% di 2023

Ilustrasi. | Foto: Pixabay

Media Asuransi, GLOBAL – Nilai tertanam atau Embedded Value (EV) perusahaan multinasional (MNC) dan perusahaan asuransi jiwa domestik di Asia mencatat pertumbuhan rata-rata sebesar 7,2 persen pada 2023. Namun, hasil ini bervariasi di berbagai pasar.

Sebagai informasi, embedded value adalah suatu cara dalam perhitungan nilai bisnis asuransi yang dimiliki oleh suatu perusahaan dengan menghitung nilai aset bersih yang disesuaikan dan nilai sekarang dari laba masa depan yang dihasilkan oleh pelanggan dengan menggunakan ilmu aktuaria.

|Baca: Fitch Afirmasi Peringkat KB Finansia Multi Finance AAA Outlook Stabil

Mengutip laman Insurance Asia, Rabu, 31 Juli 2024, sejalan dengan tren global, hasil obligasi menurun di sebagian besar pasar Asia selama 2023 yang menyebabkan respons beragam di seluruh wilayah, menurut laporan hasil nilai tertanam Milliman 2023: Asia.

Secara per pasar, India (+24,1 persen), Taiwan (+15,4 persen), dan Jepang (+17,9 persen) melaporkan peningkatan EV yang signifikan. Hong Kong (+4,4 persen) dan Singapura (+4,2 persen) mencatatkan kenaikan yang moderat, sementara China (-0,4 persen), Thailand (+1,0 persen), Malaysia (-1,1 persen), dan Vietnam (+1,1 persen) menunjukkan hasil yang datar.

Sedangkan Indonesia mengalami penurunan EV yang signifikan, turun 17,7 persen. Pertumbuhan di India didorong oleh tingkat diskonto yang tinggi, pasar ekuitas yang kuat, dan kontribusi bisnis baru. Peningkatan di Taiwan terutama disebabkan oleh keuntungan modal yang belum direalisasikan pada aset pendapatan tetap.

Untuk MNC, pertumbuhan EV berkisar antara -6,3 persen hingga +6,9 persen, dengan Jepang menunjukkan varians terluas antara -24,3 persen dan +41,9 persen. Penurunan umum dalam hasil obligasi menyebabkan peningkatan nilai bersih yang disesuaikan (ANW) perusahaan asuransi karena nilai pasar obligasi yang lebih tinggi.

Alami pertumbuhan

Sebagian besar pasar Asia mengalami pertumbuhan dalam nilai yang berlaku (VIF), kecuali China, Malaysia, Singapura, dan Vietnam, dengan Jepang mencatatkan pertumbuhan VIF tertinggi sebesar 36,4 persen.

Nilai bisnis baru (VNB) di Asia naik secara keseluruhan sebesar 9,9 persen. Hong Kong melaporkan peningkatan dramatis sebesar 102,8 persen, didorong oleh kembalinya pengunjung China Daratan setelah perjalanan dilanjutkan pada Februari 2023.

Thailand, Indonesia, dan China mengalami peningkatan VNB masing-masing sebesar 17,1 persen, 13,6 persen, dan 6,5 persen, sementara Vietnam dan Jepang mengalami penurunan masing-masing sebesar 66,7 persen dan 4,1 persen akibat penurunan volume penjualan dan margin bisnis baru yang lebih rendah.

Margin bisnis baru (NBM) umumnya mengalami kontraksi pada 2023, dengan Taiwan dan Hong Kong masing-masing mencatatkan penurunan sebesar 6,2 persen dan 9,4 persen karena pergeseran menuju jangka waktu pembayaran premi yang lebih panjang dan perubahan dalam campuran produk.

Editor: Angga Bratadharma

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Fitch: Tren Premi Asuransi Non-Jiwa di Eropa Bervariasi
Next Post Peningkatan Likuiditas Dorong Pertumbuhan Pasar Sekunder di Asia Pasifik

Member Login

or