Media Asuransi, JAKARTA – Beberapa emiten sektor perbankan mengalami penguatan harga saham usai Bank Indonesia (BI) menurunkan suku bunga acuan 7-Day Reverse Repo Rate (7DRRR) sebesar 25 basis poin. Pemangkasan tersebut menjadikan suku bunga saat ini berada di level enam persen pada September 2024.
|Baca juga: Manajemen Adhi Karya (ADHI) Buka Suara Soal Tuntutan Perkara PKPU
Dampak langsung dari kebijakan tersebut terlihat pada penguatan harga saham dua perusahaan bank jumbo milik negara yakni PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) atau BRI dan PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) atau BTN.
Sebagaimana hasil pantauan Media Asuransi melalui RTI Business, saham BBRI berada di level Rp5.400 per saham, melesat 0,93 persen atau 50 poin pada akhir penutupan perdagangan Kamis, 19 September 2024.
|Baca juga: 3 Negara Asia Ini Berisiko Tinggi Terkena Bencana Alam, Indonesia Termasuk?
Tren penguatan harga saham tersebut bahkan sudah terjadi sejak sepekan terakhir, di mana emiten holding Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tersebut mengalami penguatan sebesar 4,35 persen.
Adapun dalam sepekan terakhir, BMRI telah mengalami tren penguatan. Emiten pelat merah ini sudah mengalami penguatan sebesar 0,34 persen, dan secara year to date (ytd) meningkat sebesar 22,31 persen.
Tren penguatan juga dialami oleh BBNI yang menutup akhir perdagangan Kamis, 19 September 2024 pada level Rp5.825 per saham, naik 125 poin atau melesat 2,19 persen. Kemudian dalam sepekan terakhir saham BBNI menguat 3,10 persen.
|Baca juga: Dikudeta dari Kadin Indonesia, Begini Nasib Emiten Saham yang Terafiliasi dengan Arsjad Rasjid!
Hingga akhir perdagangan Kamis kemarin, kapitalisasi pasar (market cap) saham BBRI sudah mencapai Rp818,42 triliun. Sementara Price to Earning Ratio (PER) saham BBRI berada di angka 13,78, dengan Price to Book Value (PBV) di 2,68.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News