Media Asuransi, GLOBAL – Saham-saham Wall Street anjlok pada akhir perdagangan Senin waktu setempat (Selasa pagi WIB). Kondisi itu terjadi karena imbal hasil obligasi treasury Amerika Serikat (AS) melonjak lebih tinggi, mencerminkan kekhawatiran inflasi dapat kembali terjadi.
|Baca juga: 8 Perusahaan Asuransi dan Reasuransi Masih Masuk Pengawasan Khusus
Mengutip The Business Times, Selasa, 8 Oktober 2024, Dow Jones Industrial Average ditutup turun 0,9 persen menjadi 41.954,24. Sedangkan indeks S&P 500 berbasis luas turun 1,0 persen menjadi 5.695,94, sementara indeks Komposit Nasdaq yang kaya teknologi melemah sebanyak 1,2 persen menjadi 17.923,90.
|Baca juga: Edy Tuhirman Mundur dari Generali Indonesia, Ada Apa?
|Baca juga: 52 Perusahaan Asuransi dan Reasuransi Terbaik di 2024
Pasar bereaksi terhadap kenaikan harga minyak di tengah ketegangan Timur Tengah, sementara laporan pekerjaan AS pada Jumat lalu menunjukkan kenaikan upah. “Ini sedikit menggantung dari laporan pekerjaan. Itu memicu beberapa kekhawatiran inflasi,” kata Kepala Investasi Cresset Capital Management Jack Ablin.
Imbal hasil pada obligasi treasury AS 10 tahun terdorong di atas empat persen untuk pertama kalinya sejak Federal Reserve memangkas suku bunga pada bulan lalu.
Dolar AS dekati level tertinggi
Di sisi lain, dolar AS hampir mencapai level tertingginya dalam tujuh minggu pada akhir perdagangan Senin waktu setempat (Selasa pagi WIB). Hal itu setelah reli yang dipicu oleh data pekerjaan AS yang kuat pada Jumat lalu dan eskalasi konflik Timur Tengah.
Indeks dolar terhadap mata uang utama naik 0,05 persen pada 102,60. Indeks dolar naik pada Jumat lalu ke level tertinggi tujuh minggu pada 102,69, mencatat kenaikan lebih dari dua persen untuk minggu ini, yang terbesar dalam dua tahun. Indeks dolar sedikit di atas 100 pada awal minggu lalu.
|Baca juga: Orang Tua Wajib Hindari 7 Kesalahan Ini saat Merencanakan Dana Pendidikan Anak
|Baca juga: Media Sosial adalah Kunci bagi Peritel untuk Menarik Konsumen Gen Z dan Gen Alpha
Penguatan dolar mengikuti laporan pekerjaan AS yang menunjukkan lonjakan terbesar dalam enam bulan pada September, penurunan tingkat pengangguran dan kenaikan upah yang solid, semuanya menunjukkan ekonomi yang tangguh dan memaksa pasar untuk mengurangi harga untuk pemotongan suku bunga Federal Reserve.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News