1
1

Ogi Prastomiyono: Kunci Asuransi Adalah Kolaborasi

Kepala Eksekutif Pengawas Perasuransian, Penjaminan, dan Dana Pensiun OJK, Ogi Prastomiyono saat menjadi Keynote Speaker dalan konferensi pers Hari Asuransi 2024 di Jakarta. | Foto: Media Asuransi/Widiastuti

Media Asuransi, JAKARTA –Industri perasuransian harus lebih gencar melakukan literasi dan inklusi asuransi kepada masyarakat. Upaya untuk meningkatkan literasi dan inklusi di asuransi secara cepat adalah dengan menaikkan trust, karena tingkat kepercayaan masyarakat terhadap asuransi yang masih rendah. Untuk melakukan hal tersebut tidak dilakukan sendiri-sendiri melainkan harus ada kolaborasi diantara semua perusahaan asuransi, asosiasi, hingga regulator.

“Hari Asuransi ini sangat penting bagi Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan para pelaku di perasuransian. Kegiatan ini tidak bisa dikerjakan sendiri tetapi harus dikerjakan secara bersama-sama dengan semua asosiasi yang menjadi anggota DAI ada 12 asosiasi. Untuk itu perlu ada kolaborasi yang berkelanjutan dalam membangun ekosistem perasuransian yang sehat,” kata Kepala Eksekutif Pengawas Perasuransian, Penjaminan, dan Dana Pensiun OJK, Ogi Prastomiyono saat menjadi Keynote Speaker dalan konferensi pers Hari Asuransi 2024 di Jakarta, Jumat, 18 Oktober 2024.

|Baca juga: Ogi Prastomiyono: Perlu Terobosan-Terobosan Dalam Membenahi Asuransi

Ogi mengatakan bahwa literasi di Indonesia masih yang terendah di Asia Tenggara sementara potensi yang dimiliki oleh Indonesia sangat besar. Rendahnya literasi asuransi dan penetrasi asuransi di Indonesia dapat disebabkan karena kurangnya minat masyarakat terhadap keuangan atau kurangnya kepercayaan masyarakat terhadap produk asuransi.

Ogi juga mengakui bahwa OJK saat ini masih dihadapkan pada situasi banyak permasalahan perusahaan asuransi di masa lalu, tetapi di saat yang bersamaan bagaimana membangun ekosistem dan infrastruktur industri perasuransian di masa depan. Ini semua secara paralel dan tidak bisa dikerjakan secara sendirian. “Untuk itu OJK sudah bertindak tegas terhadap perusahaan-perusahaan asuransi bermasalah (sebagai bagian dari) perlindungan kepada konsumen,” tegasnya.

|Baca juga: Mantan Menteri Jokowi Kini Dapat Asuransi Gratis, Sumber Dana dari APBN?

Pada kesempatan itu, Ogi menyampaikan bahwa sektor perasuransian secara agregat masih menunjukkan pertumbuhan yang positif. Hingga per Agustus 2024 aset asuransi industri asuransi tumbuh sebesar 1,32 persen year on year (yoy) menjadi Rp1.132,49 triliun.

“Sementara total premi tumbuh 6,12 persen yoy menjadi Rp338,87 triliun dan total klaim mencapai Rp272,96 triliun atau naik 8,42 persen yoy. Permodalan yang dilaporkan masing-masing industri masih terpantau solid,” ungkap Ogi.

Editor: S. Edi Santosa

 

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Hong Kong Bidik Peningkatan Produk dan Layanan Asuransi Kelautan, Begini Caranya!
Next Post Tim Ekonomi Pemerintahan Baru Diminta Punya Integritas dan Kredibilitas Kuat

Member Login

or