Media Asuransi, JAKARTA – Presiden terpilih Prabowo Subianto mengundang sejumlah tokoh ke kediamannya di Kertanegara, Jakarta Selatan, pada 14 dan 15 Oktober 2024. Pertemuan ini bertujuan untuk mendiskusikan calon menteri dan wakil menteri dalam kabinet periode 2024-2029.
Proses penyusunan kabinet ini mendapat perhatian dari berbagai kalangan masyarakat, termasuk anggota parlemen. Anggota DPR RI dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Anis Byarwati mengungkapkan pandangannya mengenai tim ekonomi yang sedang dibentuk oleh Prabowo.
|Baca juga: Rayakan 3 Tahun Perjalanan, BSI (BRIS) Siap Menembus Pasar Global
|Baca juga: OJK Beri Izin Usaha kepada PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia Syariah
Ia mengingatkan target pertumbuhan ekonomi sebesar 7-8 persen dalam dua hingga tiga tahun ke depan perlu ditinjau kembali. Anis menyatakan mencapai target tersebut bukan hal yang mudah, mengingat selama 10 tahun pemerintahan sebelumnya, pertumbuhan ekonomi Indonesia tidak pernah melampaui angka lima persen.
“Ini bukan hal yang mudah, berkaca dari 10 tahun periode Kepresidenan Pak Jokowi kita melihat pertumbuhan ekonomi tidak lepas dari angka lima persen,” ujarnya, dalam keterangan resminya, Jumat, 18 Oktober 2024.
Anis menekankan pentingnya tim ekonomi untuk bekerja ekstra keras dalam mengatasi tantangan pertumbuhan, terutama di tengah kondisi ekonomi global yang lemah dan penuh ketidakpastian. Ia mencatat berbagai faktor, seperti ketegangan geopolitik dan peningkatan proteksionisme, dapat menekan prospek pertumbuhan ekonomi Indonesia.
|Baca juga: PP Properti (PPRO) Ditetapkan dalam Keadaan PKPU Sementara
|Baca juga: GEGI Siap Ajukan Banding Kasus Wanprestasi Kliennya
International Monetary Fund (IMF) telah memproyeksikan pertumbuhan ekonomi global sebesar 3,2 persen untuk 2024 dan 3,3 persen untuk 2025, sesuai dengan perkiraan World Economic Outlook (WEO) April 2024. Anis berharap agar tim ekonomi yang akan datang memiliki integritas yang kuat dalam menghadapi tekanan ekonomi baik global maupun domestik.
Ia menekankan perlunya kredibilitas di mata dunia internasional dan kemampuan untuk memberikan alternatif kebijakan yang mungkin tidak populer. Dirinya mengaku masih menunggu pengumuman resmi mengenai komposisi kabinet.
|Baca juga: Jajaran Direksi & Komisaris dari 87 Anak Usaha NETV Resign Buntut Akuisisi MD Entertainment (FILM)
|Baca juga: KB Bank (BBKP) Akan Terbitkan Global Bond US$300 Juta
Namun, ia mengharapkan agar tim ekonomi diisi oleh profesional berpengalaman, baik dari kalangan akademisi maupun teknokrat, tanpa mengedepankan kepentingan pribadi atau kelompok.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News